Advertisement
SABDA RAJA : Fondasi 250 Tahun vs Dawuh Raja 5 Menit ?
Advertisement
Sabda Raja, perubahan mendasar terhadap fondasi 250 tahun, tidak cukup dilakukan dalam Sabda Raja selama lima menit.
Harianjogja.com, JOGJA-Kisruh di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tidak hanya menuai penolakan dari adik-adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X tetapi juga keresahan perangkat desa.
Advertisement
Pakar Ilmu Politik dan Pemerintahan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias Kurniadi, mengatakan arah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat saat ini belum jelas.
Bayu mengatakan Sabda Raja telah menghapus fondasi paling utama di Kasultanan, yakni garis keturuan darah laki-laki. Menurutnya, fondasi garis darah tidak hanya monopoli Kasultanan dan Kerajaan Mataram Islam, tetapi seluruh Kasultanan di Nusantara.
“Perubahan mendasar terhadap fondasi 250 tahun tidak cukup hanya dilakukan dalam Sabda Raja lima menit,” kata Bayu melalui ponsel, Rabu (6/5/2015).
Bayu mengatakan, sejak 1999-2012, Kasultanan menekankan pentingnya sejarah dan tradisi demi tercapainya UUK di DIY.
“Yang diharapkan dari institusi tradisional bukan perubahan tetapi justru ketetapan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jumlah Penerima MBG Sentuh Angka 40 Juta di Akhir Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



