Advertisement

KASUS SONOBUDOYO : 5 Tahun Berlalu Tak Ada Kelanjutan

Ujang Hasanudin
Sabtu, 08 Agustus 2015 - 20:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
KASUS SONOBUDOYO : 5 Tahun Berlalu Tak Ada Kelanjutan

Advertisement

Kasus Sonobudoyo buram, pakar menilai SDM permuseuman Indonesia lemah.

Harianjogja.com, JOGJA-Mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bidang Kebudayaan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wiendu Nuryanti menilai sistem permuseuman di Indonesia lemah. Sehingga koleksi benda cagar budaya seperti artefak dan arca tidak terawat, bahkan rawan hilang. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2013/09/23/tiga-tahun-tim-sonobudoyo-baru-dibentuk-450175">Tiga Tahun, Tim Sonobudoyo (Baru) Dibentuk)

Advertisement

"Pengelola museum sangat jarang SDMnya dari keilmuan permusiuman, sehingga banyak koleksi yang hilang, tak terawat," kata Wiendu di Komplek Kepatihan, Jumat (7/8/2015)

Wiendu mengungkapkan ada lebih dari 66.000 koleksi arca dan artefak yang tersimpan di 400 mueum baik yang dikelola pemerintah maupun swasta. Jumlah koleksi itu akan terus bertambah seiring dengan ditemukannya benda-benda baru yang memiliki nilai budaya. Namun, jumlah koleksi yang banyak tidak didukung dengan kondisi museum yang memadai, baik dari sisi SDM, tempat, maupun sistem pengamanan.

Contoh terbaru, kata Wiendu, kasus pencurian 75 koleksi emas di Museum Sonobudoyo, Jogja, hingga kini belum ada kejelasan. Ia mengaku sering mempertanyakan kasus tersebut kepada Polri. "Tapi sampai sekarang tidak pernah ada kejelasan," kata Wiendu.

Kasus pembobolan Museum Sonobudoyo terjadi Pada 11 Agustus 2010, lalu. Sebanyak 75 item topeng emas hilang di museum milik Pemda DIY tersebut. Pada 11 Agustus besok, kasus ini genap lima tahun.

Menurut Wiendu, kasus kehilangan koleksi cagar budaya bakal terjadi terus selama belum ada upaya pembenahan dari pemerintah, mulai dari perbaikan SDM, dan sistem pengamanan yang bagus., "Tantangan kedepan harus ada perombakan sistem pengamanan koleksi. Ini harus jadi
prioritas," kata Wiendu.

Tim Ahli Cagar Budaya Nasional ini mendorong adanya pelatihan tenaga permuseuman. Selain itu perlu ada penyelamatan segera dengan memprioritaskan museum nasional. Iadealnya memang, kata Wiendu, permuseuman ini menjadi direktorat tersendiri, tidak lagi dibawah Direktorat Kebudayaan, karena banyakanya persoalan dalam permuseuman.

Selain itu, ia juga berharap semua perguruan tinggi baik negeri mau pun swasta sudah mulai membuka fakultas permuseuman. Mantan Ketua Umum Museum Indonesia pada 2000 lalu ini mengatakan pemerintah juga perlu mensosialisasikan hasil konvensi Unesco pada 1979-1980 tentang legalitas cagar budaya yang mengharuskan ada surat-surat resmi. "Jika tak ad surat legalitas dri negara masing-masing, barang tidak ada harganya," tandas Wiendu.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono mengakui sudah lima tahun ini belum ada perkembangan terkait kasus pencurian koleksi Sonobudoyo. "Besok Senin [10 Agustus] kami akan rapat lagi membicarakan kasus Sonobudoyo," kata dia, kemarin.

Umar berupaya agar kasus tersebut tidak terulang kembali. Ia menyatakan sudah memperkuat sistem pengamanan Museum Sonobudoyo. Sejumlah kamera pemantau atau CCTV aktif selama 24 jam setiap sudut ruangan. Pihaknya juga tengah melakukan penataan SDM museum yang ada di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Serangan Rudal India Tewaskan 8 Orang, Pakistan Siapkan Pembalasan

News
| Rabu, 07 Mei 2025, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement