Advertisement

PILKADA 2015 : KPU Punya Banyak Kelemahan Saat Sosialisasi

Senin, 28 September 2015 - 13:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PILKADA 2015 : KPU Punya Banyak Kelemahan Saat Sosialisasi

Advertisement

Pilkada 2015 sosialisasi yang kurang gencar dikhawatirkan mengurangi angka partisipasi pemilih.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Paslon pilkada Gunungkidul mengkritik KPU. Philipus Suparno, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI Perjuangan yang mengusung pasangan Djangkung Sudjarwadi dan Endah Subekti mengatakan KPU punya banyak kelemahan dalam mensosialisasikan pilkada.

Advertisement

Dia mencontohkan umbul-umbul, baliho, serta spanduk yang kebanyakan dipasang di lokasi yang kurang strategis. Selain itu, jumlah alat peraga masih kurang tidak sampai ke tingkat dusun. Belum lagi cara memasang yang kurang kokoh sehingga APK mudah rusak tertiup angin.

“Ketika rusak, banyak paslon yang membenahi sendiri,” tuturnya akhir pekan lalu.

Adam Kristanto, anggota tim sukses (timses) pasangan Benyamin Sudarmadi dan Mustangid, menuturkan ada materi penting yang perlu disuarakan dalam sosialisasi pilkada.

“KPU harus bisa menyuarakan pesta demokrasi tanpa politik uang. Pelanggaran terhadap politik uang yang dilakukan paslon masih sulit dibuktikan, sosialisasi ini yang tidak terdengar gaungnya,” tegas Adam.

Mudah Rusak
Anggota timses Badingah dan Immawan Wahyudi, Arif Setiadi, mengungkapkan alat peraga kampanye yang dipasang KPU mudah rusak.

“Ketika rusak, kurang cepat membenahinya, bisa jadi karena KPU belum tahu APK yang dipasang itu lepas atau rusak. Beberapa yang roboh belum diperbaiki, kalau memang itu tugas rekanan, KPU sudah seharusnya menegur rekanan untuk segera memperbaikinya,” ucap Arif.

Iwan Busyro, anggota timses pasangan Subardi-Wahyu Purwanto, mendorong KPU menyosialisasikan pilkada kepada pemilih pemula dan perempuan. Dia tak ingin partisipasi pemilih di pilkada rendah. Beberapa waktu lalu, KPU menetapkan DPS di Gunungkidul berjumlah 626.111. Tanpa sosialisasi yang gencar, jumlah pengguna hak suara bisa serendah lima tahun lalu.

“Harapan kami, mereka yang punya hak suara bisa menggunakan hak dengan baik saat pemungutan suara. Makanya, kami ketika sosialisasi kepada masyarakat bukan hanya sosialisasi paslon dan visi misi, melainkan juga sosialisasi pentingnya menggunakan hak pilih,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Nusron Wahid Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Pemukiman

News
| Kamis, 26 Juni 2025, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement