Advertisement
Hipertensi Menyerang Banyak Warga Pedesaan di Gunungkidul

Advertisement
Hipertensi menyerang banyak warga di pedesaan Gunungkidul
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Penderita darah tinggi di Gunungkidul makin sering dijumpai. Hal ini terlihat dalam beberapa pelayanan di sejumlah puskesmas mulai dari Kecamatan Tepus, Semin dan Karangmojo.
Advertisement
Meski tidak menular, penyakit ini harus ditangani dengan benar. Pasalnya jika salah dalam penanganan, selain terus kambuh http://www.solopos.com/2013/07/06/kasus-hipertensi-fast-food-jadi-pemicu-40-persen-penduduk-indonesia-kena-darah-tinggi-423235" target="_blank">hipertensi juga bisa memicu kematian.
Dokter Puskesmas Karangmojo 2, Nuri Cahyawati mengaku sering mendapatkan keluhan tentang penyakit ini. Bahkanhttp://www.solopos.com/2012/12/10/waspadai-hati-kaum-muda-juga-berisiko-terserang-hipertensi-356021" target="_blank"> hipertensi masuk sepuluh besar penyakit yang dirasakan oleh masyarakat. “Jumlahnya banyak dan saat bertugas, saya sering mendapatkan keluhan ini dari pasien,” kata Nuri kepada wartawan, Senin (30/11/2015).
Menurut dia, kondisi yang sama juga terjadi di Puskesmas 1 dan 2 Semin. Seperti yang terjadi di Karangmojo, saat masih bertugas di dua puskesmas itu, ia mengaku sering mendapatkan keluhan yang sama. “Penyebab penyakit ini sangat banyak, mulai dari pola makan hingga faktor usia,” tutur dia.
Kondisi tak jauh berbeda juga dialami warga Dusun Blekonang 1 dan 2, Desa Tepus, Kecamatan Tepus. Saat ada bakti sosial yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bethesda ditemukan fakta, bahwa masyarakat di dua dusun itu banyak mengalami tekanan darah tinggi. “Jadi ini di luar dugaan kami, ternyata masyarakat desa banyak yang terkena hipertensi,” terang Koordinator bakti sosial Heni Pesik kepada wartawan akhir pekan lalu.
Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Ida Rochmawaty mengatakan, penyebab hipertensi disebabkan oleh banyak faktor. Penyakit ini bisa menyerang karena umur, gaya hidup, tingkat stres atau merupakan komplikasi dari beberapa penyakit yang sudah diderita. “Bahkan penyakit ini juga bisa bersumber dari keturunan,” kata Ida.
Dia menjelaskan, selain dilakukan pengobatan rutin, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat akan arti penting pola hidup sehat. Selain itu, juga perlu diberikan pemahaman tentang manajemen stress yang baik.
“Hipertensi yang akut bisa menyebabkan stroke. Jika sudah mencapai tingkat ini akan sulit disembuhkan. Oleh karena itu, untuk pencegahan dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat pola hidu sehat, tapi kalau sudah terkena bisa dilakukan dengan pengobatan yang rutin,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Rumah Sakit UII Bantul Buka Lowongan untuk Marketing, Ini Kualifikasinya
- Majelis Buruh: BSU Perlu Sasar Pekerja Informal dan Didukung Program Jangka Panjang
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Sabtu (12/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement