Advertisement
TANAH LONGSOR KULONPROGO : Jalur Menuju Kebun Teh Sempat Ditutup
Advertisement
Tanah longsor Kulonprogo sempat menyebabkan jalan menuju kebun tenh ditutup
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pembersihan sisa material longsor yang menutupi ruas jalan Pasar Plono menuju area perkebunan teh, tepatnya di wilayah Dusun Nglinggo Timur, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo dilakukan dengan mengerahkan alat berat, Senin (8/2/2016).
Advertisement
Akses jalan ditutup sementara selama pembersihan yang diperkirakan membutuhkan waktu sehari.
Kapolsek Samigaluh, AKP Lucia Sri Hartati mengatakan, penutupan akses jalan menuju perkebunan teh dilakukan demi mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas di sekitar lokasi longsor.
Pengoperasian alat berat juga dinilai akan lebih mudah dan efisien jika tidak ada kendaraan lain yang melintas. “Jalur wisata ke kebun teh ditutup sementara sampai upaya pembersihan selesai dilakukan. Kurang lebih butuh waktu satu hari,” ungkap Lucia.
Menurut Lucia, masyarakat masih harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana longsor di wilayah Samigaluh.
Sejak peristiwa naas yang menewaskan Kepala Dusun Nglinggo Timur pada Rabu (3/2/2016) lalu, longsor-longsor kecil masih kerap terjadi akibat kondisi tanah yang cenderung labil.
Alat berat berupa backhoe yang didatangkan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo pagi itu pun sempat dihentikan sementara dan ditarik mundur.
Hal itu karena longsor susulan kembali terjadi saat backhoe baru beroperasi selama kurang dari 10 menit. Setelah kondisi dinyatakan lebih aman, backhoe kembali dikerahkan untuk membersihkan jalan dari tanah, bongkahan batu, serta sisa pohon tumbang.
Selanjutnya, warga sekitar bersama relawan menyemprotkan air untuk membersihkan sisa tanah agar jalan aspal tidak licin saat dilalui kendaraan lagi nantinya.
Kepala Desa Pagerharjo, Widayat mengatakan, penutupan akses jalan menuju perkebunan teh selama satu hari perlu dikaji ulang. Dia mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan sejumlah pihak terkait soal kemungkinan adanya perpanjangan penutupan jalur wisata itu.
“Kami akan tetap memantau curah hujan yang masih tinggi dan sering ada longsor kecil. Jika memang mengkhawatirkan, lebih baik jalan tetap ditutup sebagai langkah antisipasi,” ucap Widayat.
Sementara itu, sejumlah wisatawan tampak kecewa ketika mengetahui akses jalan satu-satunya menuju area perkebunan teh ditutup sehingga harus balik kanan. Meski begitu, ada juga yang mencoba bertahan sembari berharap jalan segera dibuka kembali.
“Maunya ya sampai sana [kebun teh] jadi menunggu pembersihannya selesai. Kalau terpaksanya memang enggak bisa, mungkin nanti bakal cari tempat wisata lain di sekitar sini,” kata Nurul Ratri Anggraeni, wisatawan asal Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jelang Laga Lawan Korsel, Siswa SMPN 10 Solo Kirim Dukungan untuk Timnas
- Sosok Nathan Tjoe Aon, Nyawa Timnas Garuda Menggapai Impian ke Olimpiade Paris
- Pacu Kekuatan CBR250RR, Pembalap Astra Honda Kibarkan Merah Putih di ARRC Cina
- SDN Nayu Barat 1 dan 2 Solo Digabung pada Tahun Ajaran Baru 2024/2025
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
Advertisement
Advertisement