Advertisement
PASAR TRADISIONAL JOGJA : Stok dan Kelahiran Toko Online Geser Pedagang Bekas

Advertisement
Pasar tradisional Jogja Klitikan mulai berubah.
Harianjogja.com, JOGJA -- Keberadaan toko online dan ketersediaan stok barang bekas mengakibatkan sejumlah pedagang barang bekas di Pasar Klitikan Pakuncen beralih menjual barang yang masih baru.
Advertisement
Penjual di Pasar Rosid Afandi, 30, menyampaikan pasokan barang bekas sebagai modal dagangan semakin terbatas. Hari ini bisa jadi pedagang mendapatkan barang yang langka dan menjadi buruan, tetapi setelah laku barang serupa tak akan mudah lagi didapatkan. Bila stok barang dagangan habis, pedagang bisa terpaksa libur sebulan untuk berburu stok baru untuk dijual.
“Makanya sejak awal di sini saya lebih memilih jual barang baru, stoknya lebih stabil,”ungkap pemilik kios aksesoris ponsel ini, Rabu (10/2/2016)
Rosid tak menampik bila sekarang banyak pedagang klitikan banting setir atau beralih menyewakan lapaknya. Namun menurutnya jumlah pedagang masih cukup banyak, apalagi pada malam hari. Mereka yang berhasil bertahan untuk konsisten dengan klitikan menurut Rosid adalah pedagang yang sudah memiliki pemasok rutin sehingga tak perlu pusing berburu barang dagangan.
“Kalau jumlahnya tidak tahu, tapi kalau malam masih lumayan yang menggelar dhasaran,” kata dia.
Salah satu lapak klitikan yang sekarang disewakan ada di blok A di gedung utama. Tono, 39 menjadi penyewa yang sudah dua tahun mengisi lapak berukuran 2x2 itu. Pria yang kini menjual berbagai peralatan hobi seperti senter, pisau dan senapan angin ini mengatakan lapak yang ditempatinya sudah sering ditempat beragam penyewa. Yang dijual pun beragam, tak hanya barang bekas.
“Yang nyewa disini kelihatannya sudah banyak, ganti-ganti juga yang dijual,” ungkap dia.
Salah satu petugas retribusi pasar Pakuncen mengatakan yang menjual barang baru memang semakin banyak. Dia juga mengakui cukup banyak pedagang klitikan yang alih dagangan menjadi barang baru. Namun menurutnya sudah lama sejak terakhir kali ada pedagang yang banting setir dari pedagang barang bekas.
“Tidak ingat kapan terakhir ada yang ganti setir, tapi seingat saya sudah lama. Sejak saat itu belum ada lagi yang ganti barang dagangan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
Advertisement
Advertisement