Advertisement

MASALAH SAMPAH : Sleman akan Tambah 4 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

Senin, 15 Februari 2016 - 10:54 WIB
Nina Atmasari
MASALAH SAMPAH : Sleman akan Tambah 4 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Sampah dibiarkan mengambang di Selokan Mataram, wilayah Dusun Dhuri, Tirtartani, Kalasan Minggu (14/2/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Masalah sampah di Sleman akan diatasi dengan penambahan tempat pengolahan sampah terpadu

Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman akan menambah sarana tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di setiap kecamatan.

Advertisement

(Baca juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/02/15/sampah-di-selokan-ngeri-selokan-mataram-dipenuhi-sampah-691208" target="_blank">SAMPAH DI SELOKAN : Ngeri, Selokan Mataram Dipenuhi Sampah)

Kepala BLH Sleman Purwanto menjelaskan, saat ini baru 13 TPST yang beroperasi di 13 kecamatan. BLH, katanya, akan menambah empat TPST lagi sehingga 17 kecamatan akan memiliki tempat pemilahan sampah sendiri.

"Nantinya, sampah dari masing-masing desa akan dikirim ke TPST tersebut untuk dipilah. Dengan sistem seperti ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah [yang dibuang ke TPA]," kata Purwanto saat dihubungi Minggu (14/2/2016).

Dia menjelaskan, setiap hari rata-rata volume sampah yang diangkut dari wilayah Sleman ke TPA mencapai 3,200 meter kubik. Dengan membangun TPST di setiap kecamatan, BLH ingin membangun sistem pengelolaan sampah yang baik.

Pasalnya setiap kecamatan nantinya akan menerapkan sistem reuse, reduce, dan recycle. "Ini adalah sistem. Bagaimana sistem ini bisa berjalan baik juga tergantung dari kesadaran masyarakat," ujarnya.

Purwanto berharap, masyarakat secara sadar melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah mereka. Dengan begitu, pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA setiap hari bisa dilakukan. "Kesadaran untuk memilah sampah mana yang organik dan non organik sejak dari rumah inilah yang perlu ditingkatkan," harapnya.

Harapan BLH bukan tanpa alasan. Sampai saat ini, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari tempat tinggal masih belum maksimal dilakukan. Termasuk membuang sampah tidak pada tempatnya. Tidak jarang, sungai atau kali menjadi solusi masyarakat untuk membuang sampah. Seperti yang terjadi di sepanjang selokan mataram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement