Advertisement
PERTUMBUHAN EKONOMI DIY : Percepat Pertumbuhan Ekonomi dengan Triple Helix

Advertisement
Pertumbuhan ekonomi DIY dipercepat dengan sistem Triple Helix
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah DIY mendukung kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (DIY), UGM, dan Pemda DIY dalam wujud triple helix untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi DIY.
Advertisement
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengungkapkan, embrio-embrio kerja sama sudah ada sejak dahulu. Saat ini adalah waktu untuk mewujudkan kerja sama dengan semangat yang sama.
“Mekanisme sudah jalan. Sekarang bagaimana realisasi yang punya nilai tambah,” ujar dia kepada wartawan ketika ditemui di Rapimda Kadin DIY di Jogjakarta Plaza Hotel, Sleman, Selasa (1/3/2016).
Kerjasama Triple Helix dinilai sangat tepat karena bisa masuk ruang lingkup hilirisasi hasil riset terapan dan pendayagunaan budaya lokal. Selain itu, kerjasama ini bisa menjadi inkubator untuk mencetak 1.000 wirausahawan yang andal dan tahan banting.
“Konsep ini relevan karena Indonesia menjanjikan pasar yang bertumbuh. Seharusnya UGM bisa dirikan technopark. Perlu adanya diversifikasi usaha-usaha baru untuk mendukung DIY sebagai pusat ekonomi kreatif,” ujar dia.
Ketua Umum Kadin DIY GKR Pembayun berharap Kadin bisa terus maju dan mampu meningkatkan daya saing dengan membangun industri daerah, industri kreatif, serta sektor potensial lainnya. Akan ada upaya peningkatan peran Kadin DIY dalam profesionalisme DIY.
Wakil Ketua I Bidang Organisasi Kadin DIY Gonang Djuliastono mengungkapkan, triple helix merupakan nota kesepahaman antara Pemda DIY, Kadin, dan perguruan tinggi yang dalam hal ini diwakili UGM.
Kerja sama itu akan menjadi wadah agar hasil riset yang dilakukan bisa diubah menjadi peluang usaha. Peran Pemerintah nantinya akan memberikan kebijakan. “Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi kita [DIY],” ujar dia.
Kadin memiliki impian untuk mengangkat industri kreatif yang berbasis teknologi. Selain itu, hasil pengembangan teknologi tidak terbatas pada industri kreatif, tetapi juga bisa diaplikasikan dalam dunia pertanian, pengobatan, dan lain sebagainya.
Melalui triple helix ini, Kadin berharap ada upaya nyata untuk pengembangan ekonomi, pengembangan inovasi bisnis, peningkatan daya saing usaha untuk menghadapi globalisasi, inventarisasi dan evaluasi kebijakan pembangunan, menata pamong, optimalisasi kerja sama dalam negeri dan luar negeri, serta penyelenggaraan forum komunikasi tetap.
“Mekanismenya nanti, UGM memiliki banyak inovasi dan dengan ruang lingkup yang bermacam-macam. Nantinya, Kadin juga akan menyesuaikan dengan bidang yang dikembangkan. Kami ada 18 bidang,” ungkap dia.
Kadin akan menegaskan posisinya sehingga semakin dikenal oleh masyarakat dan Pemerintah. Gonang mengaku prihatin karena masih banyak pihak (SKPD, jajaran Pemerintah, dunia usaha) yang belum memahami peran dan fungsi dari Kadin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
Advertisement