Advertisement

HOTEL DI JOGJA Dianggap Sudah Terlalu Banyak

Ujang Hasanudin
Kamis, 07 April 2016 - 15:20 WIB
Nina Atmasari
HOTEL DI JOGJA Dianggap Sudah Terlalu Banyak

Advertisement

Hotel di Jogja dianggap sudah terlalu banyak sehingga moratorium izin pembangunan hotel

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab Danunagoro mengaku sudah meminta Pemerintah Kota Jogja untuk memperpanjang moratorim izin pembangunan hotel baru hingga 2021 mendatang.

Advertisement

Alasannya karena hunian hotel di Kota Jogja masih berkisar antara 50% hingga 55% untuk hotel bintang. "Saat ini sudah terlalu banyak hotel di Jogja dan Sleman," kata dia, Rabu (6/4/2016).

Dari data BPS DIY, kata Istidjab, occupancy rate pada 2015 untuk hotel bintang dikisaran 57,64% dan hotel non bintang 27,11%. Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang menginap di hotel bintang 159.697 orang dan 36.992 di hotel non bintang.

Sementara wisatawan nusantara (Wisnus) di hotel bintang sebanyak 1.453.294 dan hotel non bintang 2.305.761 orang.

"Lama kunjungan [lenght of stay] wisman di hotel bintang 2.05 dan hotel non bintang 2.03. Winus di hotel bintang 1.72 dan di hotel non bintang 1.14," jelas Istidjab.

Sampai saat ini tercatat ada 87 hotel bintang dan 1.100 hotel non bintang. Sekretaris Jenderal PHRI DIY, Deddy Pranawa Eryana menyatakan perpanjangan moratorium mutlak karena selain tingkat hunian yang masih rendah juga infrastruktur pendukung belum memadai. Menurutnya pembangunan hotel bisa diarahkan di wilayah Kulonprogo dan Gunungkidul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ghazala Hashmi, Wakil Gubernur Muslim Pertama di Virginia

Ghazala Hashmi, Wakil Gubernur Muslim Pertama di Virginia

News
| Kamis, 06 November 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata
| Sabtu, 01 November 2025, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement