Advertisement
LEBARAN 2016 : Pedagang Tambah Stok Dua Kali Lipat

Advertisement
Lebaran 2016, pedagang di pasar menambah persediaan barang
Harianjogja.com, JOGJA-Seminggu sebelum Idulfitri 2016, pedagang di pasar tradisional sudah mulai menambah stok barang. Mereka ingin menyediakan komoditas lebih banyak karena permintaan dari masyarakat diprediksi akan meningkat pada minggu ini.
Advertisement
"Selain njagani [menyediakan] untuk pembeli, pabrik-pabrik itu kan sebelum Lebaran pasti libur panjang. Mereka bakal tutup lama jadi saya nyetok mulai sekarang," kata salah satu pedagang di Pasar Kranggan, Atun, Rabu (29/6/2016).
Ia menambah stok untuk semua komoditas. Beberapa di antaranya ia stok dalam jumlah lebih banyak. Seperti mi telor, ia menyetok dua kali lipat dari hari biasa.
"Kalau toko saya memang yang utama jual mi. Jadi untuk mi dan pirantinya seperti bawang, telur, dan beras, saya stok lebih banyak," kata dia.
Ia mengatakan, memasuki pekan terakhir puasa ini sudah menunjukkan peningkatan permintaan, terutama untuk komoditas telur. Atun mengatakan, saat bulan puasa, permintaan telur justru datang dari kalangan rumah tangga.
Mereka membutuhkan telur untuk menu buka puasa, membuat takjil, dan kue. Sebaliknya, permintaan dari kalangan pengusaha kuliner menurun karena usahanya tutup sementara.
Harga telur di pasaran menunjukkan kenaikan sekitar Rp1.000 per kilogram (kg) dari hari Selasa (28/6/2016). Harga telur ayam broiler saat ini Rp20.100.
Sementara itu, harga komoditas makanan ringan untuk Lebaran seperti kacang mede dan emping melinjo semakin melambung. Tahun lalu, kacang mede hanya dijual di kisaran Rp100.000 per kg, sementara tahun ini menjadi Rp145.000 per kg. "Naiknya banyak," kata Atun.
Igna, penjual emping melinjo di Pasar Kranggan, menjual emping melinjo seharga Rp62.000 per kg. Kenaikan terjadi sejak awal puasa. Penyebabnya, buah melinjo semakin sulit diperoleh.
Sementara untuk kacang tanah ukuran besar dijual Rp42.000 per kg, naik 75% dari Lebaran tahun lalu. Begitu juga dengan kacang tanah lokal ukuran kecil yang saat ini dijual Rp40.000.
Igna mengatakan, permintaan masyarakat baru naik sekitar 20%. Biasanya, kata dia, puncak permintaan konsumen terjadi H-3 Lebaran.
"Tapi hitungannya dibandingkan tahun lalu, tahun ini sepi [yang beli emping]. Orang mungkin sudah pindah ke snack lainnya. Takut asam urat kayaknya," ujar dia.
Sementara untuk kebutuhan pokok seperti beras, daging sapi, daging ayam broiler, tepung terigu, dan gula pasir masih terpantau stabil. Gula pasir menjadi salah satu komoditas yang masih mahal karena pedagang masih menjual di atas Rp15.000 per kg. Saat normal, gula pasir hanya dijual di kisaran Rp11.000-Rp12.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
- Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement