Advertisement

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Petani Dapat Subsidi Benih di Masa Tanam Kesatu

David Kurniawan
Senin, 22 Agustus 2016 - 04:20 WIB
Nina Atmasari
PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Petani Dapat Subsidi Benih di Masa Tanam Kesatu

Advertisement

Pertanian Gunungkidul mendapatkan bantuan berupa subsidi benih pada masa tanam pertama

Haranjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petani di Gunungkidul akan mendapatkan bantuan subsidi benih padi untuk masa tanam pertama. Diharapkan dengan bantuan ini bisa mengurangi pengeluaran petani dan ketersediaan benih di lapangan tercukupi.

Advertisement

Kepala Bidang Bina Produksi DTPH Gunungkidul Rahajo Yuwono mengatakan, bantuan yang diberikan kementerian seberat 156 ton benih padi. Dengan jumlah itu, maka bisa digunakan untuk penanaman lahan padi seluas 6.250 hektare.

Rencananya subsidi ini diberikan kepada kelompok tani di Gunungkidul di awal masa tanam pertama. Dalam prosesnya, kelompok harus mengajukan permohonan ke DTPH agar mendapatkan bantuan tersebut. Jika memeroleh bantuan ini, maka petani hanya menebus benih dengan harga murah karena 75% dari harganya sudah dibiayai oleh pemerintah.

“Kelompoknya belum  kami tetapkan sehingga petani masih memiliki kesempatan untuk mengakses bantuan itu,” kata Yuwono, Sabtu (20/8/2016).

Menurut dia, dengan bantuan ini ada beberapa manfaat bagi petani. Salah satunya kebutuhan benih bisa tercukupi sehingga petani bisa fokus dalam pemeliharaan agar hasilnya bisa lebih maksimal.

Selain itu, dengan bantuan ini maka kebutuhan benih di pasaran tercukupi. “Benih yang diberikan termasuk varietas jenis unggul yakndi padi jenis Sang Hyang Seri [SHS]. Dengan bantuan ini diharapkan panen di Gunungkidul juga bisa ditingkatkan,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petani asal Playen, Muji berharap bantuan ini bisa tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Tujuannya agar bantuan bisa merata ke semua kelompok sehingga tidak ada menimbulkan kecemburuan.

“Saya belum tahu informasi ini, jadi kami berharap kepada dinas untuk melakukan sosialisasi sehingga kami bisa mengakses bantuan tersebut,” katanya.

Selama ini, menurut Muji keberadaan benih merupakan hasil pengadaan secara mandiri. Ia pun menyakini jika bisa mengakses bantuan tersebut maka kebutuhan pengeluaran untuk masa tanam pertama bisa berkurang dan alokasinya dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement