Advertisement

IDULADHA 2016 : Lalu Lintas Ternak Antardaerah Diawasi

Sunartono
Minggu, 04 September 2016 - 00:20 WIB
Nina Atmasari
IDULADHA 2016 : Lalu Lintas Ternak Antardaerah Diawasi JIBI/Harian Jogja/Desi SuryantoPara pedagang dan warga melakukan aktivitas jual beli hewan ternak sapi di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman, DI. Yogyakarta, Kamis (10/09 - 2015). Peningkatan perdagangan sapi dan kambing mulai terasa jelang perayaan Hari Raya Kurban, harga hewan kurban terutama sapi cenderung stabil tidak banyak mengalami peningkatan harga, sapi kelas menengah layak kurban dijual dengan kisaran harga Rp.20Juta hingga Rp 30Juta. Peningkatan harga justru terjadi pada harga sapi anakan

Advertisement

Iduladha 2016 di DIY, lalu lintas ternak diawasi

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Pertanian DIY memperketat pengawasan di pos lalu lintas ternak. Mengingat DIY wilayah strategis, seluruhnya harus diwaspadai.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko memperlakukan sama di seluruh pos lalu lintas ternak. Ketiga pos itu antara lain, di kawasan Prambanan dan Tempel, Sleman serta di sisi barat wilayah Kulonprogo berbatasan dengan Sleman.

Petugas di pos harus mulai proaktif untuk memantau lalu lintas ternak. Karena setiap kendaraan pengangkut ternak harus berhenti di pos tersebut untuk mengecek kelengkapan surat perjalanan, terutama bukti kesehatan hewan.

Pengangkut hewan ternak harus bisa menunjukkan surat jalan ternak yang di dalamnya sudah ada rekomendasi dari puskeswan dari wilayah asal ternak.

"Semua pos kami perlakukan sama, diperketat karena siapapun yang akan memasukkan barang yang tidak wajar seperti sapi glonggongan, dia bisa lewat mana saja," kata dia, Jumat (2/9/2016).

Peredaran ternak yang justru sulit dipantau adalah jual beli yang tidak melalui jalur umum. Karena biasanya ada sejumlah petani yang membeli secara pribadi dari daerah lain dengan jumlah sedikit. Akantetapi, ia berharap masyarakat tetap berhati-hati dalam membeli ternak untuk hewan ternak.

Sasongko merekomendasikan sebaiknya tidak membeli ternak sapi yang mata, mulut dan hidungnya berlendir. "Kalau matanya, mulut dan hidung tidak berlendir itu sehat," kata dia.

Sasongko juga secara khusus mengimbau kepada warga yang memiliki ternak sapi dikelola di area sampah sebaiknya jangan dijual untuk hewan kurban. "Sapi yang dipelihara di sampah jangan dijual untuk sapi korban. Di lapangan agak sulit membedakan, harus dilaboratorium dulu, tapi kami imbau jangan dijual untuk kurban," imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Megaproyek Pembangunan IKN, Jokowi: Untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi

News
| Rabu, 29 November 2023, 20:57 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement