Advertisement
DUGAAN MALAPRAKTIK : Keluarga Siap Bongkar Makam Sumarsih
Advertisement
Dugaan malapraktik di Bantul, keluarga siap jenazah diautopsi
Harianjogja.com, BANTUL - Keluarga korban terduga malapraktik asal Dusun Tulung, Srihardono, Pundong siap membongkar makam almarhumah Sumarsih untuk membuktikan dugaan kejahatan dalam kasus yang melibatkan rumah Sakit (RS) Rachma Husada tersebut.
Advertisement
Yuli Samsidah keluarga almarhumah Sumarsih mengatakan pembongkaran jenazah untuk keperluan autopsi tersebut dapat membuktikan bahwa korban benar-benar mengalami malapraktik bukan meninggal secara wajar.
“Kami sudah siap kalau dibongkar,” ungkap Yuli Samsidah ditemui media ini Selasa (4/10/2016).
(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/09/01/dugaan-malapraktik-polda-diy-periksa-petugas-medis-rachma-husada-749388">DUGAAN MALAPRAKTIK : Polda DIY Periksa Petugas Medis Rachma Husada)
Sumarsih merupakan keponakan Yuli Samsidah yang meninggal dunia saat dirawat di RS Rachma Husada pada Mei lalu. Kematian korban menyisakan berbagai kejanggalan adanya dugaan malapraktik dalam kasus ini. Menurut Yuli, pembongkaran makam korban dapat memuluskan penyidikan polisi mengusut kasus dugaan malapraktik tersebut.
“Kalau diautopsi pasti kelihatan dia meninggal karena apa, kami siap kalau diminta polisi,” papar dia.
Yuli Samsidah sebelumnya melaporkan keponakannya Sumarsih yang diduga menjadi korban malapraktik dokter di RS Rahma Husada pada 11 Mei lalu lantaran kematiannya tidak lazim. Ibu dua anak itu dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Rahma Husada pada 11 Mei lalu. Padahal sekitar sejam sebelumnya, korban mengirim pesan singkat ke Yuli Samsidah agar menjemputnya pulang dari opname di RS lantaran kondisinya yang semula sakit mag sudah membaik dan diperbolehkan pulang oleh dokter.
Yuli Samsidah mengatakan, keponakannya belakangan mendapat asupan obat sakit jantung padahal ia menderita sakit mag. Anehnya lagi kata Yuli Samsidah, pihak RS menolak uang pembayaran biaya opname dan ambulan yang diberikan keluarga korban seusai pasien meninggal.
“Dari mulut dan hidung korban keluar busa. Tubuhnya penuh keringat. Padahal sebelumnya baik-baik saja, bahkan mau sia-siap saya jemput pulang. Dia meminta saya membawakan seragam kerjanya dia, karena setelah keluar dari RS mau langsung kerja,” ungkap Yuli Samsidah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Prakiraan BMKG, Cuaca Boyolali bakal Hujan Lagi Siang-Malam Ini Kamis 25 April
- Siapkan Payung, Prakiraan Cuaca Klaten Hujan Siang hingga Malam Kamis 25 April
- Hujan Lagi Siang hingga Malam di Wonogiri, Cek Prakiraan Cuaca Kamis 25 April
- Masa Angkutan Lebaran 2024, Commuter Line Wilayah 6 Catat Rekor Baru
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Rabu 24 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 24 April 2024, Cek Lokasinya!
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang
- Jalan-jalan Keliling Destinasi Wisata, Cek Jalur Trans Jogja!
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 24 April 2024: PPDB Kelas Olahraga hingga Hasil Arsenal vs Chelsea Skor 5-0
Advertisement
Advertisement