Advertisement

RESTORASI GUMUK PASIR : Warga Mulai Bongkar Bangunannya Sendiri

Arief Junianto
Selasa, 18 Oktober 2016 - 04:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
RESTORASI GUMUK PASIR : Warga Mulai Bongkar Bangunannya Sendiri Warga Cemara Sewu, Kecamatan Kretek, tengah membongkar sendiri bangunan miliknya, Senin (17/10/2016) siang. (Arief Junianto/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Restorasi Gumuk Pasir mulai dengan pembongkaran bangunan.

Harianjogja.com, BANTUL -- Restorasi Gumuk Pasir memunculkan dua kubu. Pihak pertama menentang proyek dan menyatakan suara dengan menggelar aksi Kepatihan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Kedua, adalah warga yang tak ingin ribut dan memilih swadaya membongkar bangunan sendiri.

Advertisement

Nur, warga Dusun Mancingan, Desa Parangtritis, yang memiliki bangunan di sekitar gumuk pasir memang tengah sibuk membongkar sendiri bangunan miliknya di sekitar objek wisata Gua Cemara, Senin (17/10/2016) pagi. Kepada wartawan ia mengakui, pembongkaran tersebut ia lakukan tanpa ada paksaan dari siapapun.

(Baca Juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/10/08/restoras-gumuk-pasir-alami-nasib-sama-warga-watu-kodok-beri-dukungan-warga-parangtritis-759230">RESTORAS GUMUK PASIR : Alami Nasib Sama, Warga Watu Kodok Beri Dukungan Warga Parangtritis)

Kendati sudah hampir 15 tahun memiliki hak atas tanah itu, bangunan itu diakuinya baru saja dibangun sejak 3 bulan terakhir dan baru disewakan sekitar sebulan lalu.

"Ini [pembongkaran] murni saya lakukan atas inisiatif sendiri. Bangunannya sendiri baru disewa orang Solo sebulan lalu untuk usaha," ujarnya saat ditemui disela kegiatan pembongkaran.

Terkait dengan aksi penolakan warga terhadap penggusuran itu sendiri, ia enggan banyak berkomentar. Ia hanya menegaskan pembongkaran itu dilakukannya tanpa paksaan dari warga lainnya. Bahkan untuk membongkar bangunannya itu, ia tak merasa perlu untuk berkoordinasi dengan mereka. Menurut dia aksi penolakan itu adalah hak warga yang tak ingin ia campuri terlalu jauh.

Sejauh ini ia mengaku tak pernah ikut campur terhadap aksi penolakan tersebut. Sebagai warga asli, ia hanya ingin suasana kondusif tetap terjaga.

“Prinsip, saya manut pemerintah. Daripada nanti dibongkar paksa, lebih baik saya bongkar sendiri,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement