Advertisement
UANG PALSU GUNUNGKIDUL : Peredaran Upal Libatkan Banyak Pemain, Siapa Saja?

Advertisement
Uang Palsu Gunungkidul masih dalam tahapan pemeriksaan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Peredaran uang palsu (upal) di Gunungkidul melibatkan banyak pemain. Polisi menambah jumlah tersangka peredaran upal menjadi tiga orang.
Advertisement
(Baca Juga :http://www.solopos.com/2016/10/23/uang-palsu-gunungkidul-warga-trauma-bertransaksi-dengan-uang-pecahan-rp100-000-762747"> UANG PALSU GUNUNGKIDUL : Warga Trauma Bertransaksi dengan Uang Pecahan Rp100.000)
Polres Gunungkidul menetapkan dua perempuan berinisial R dan SM masing-masing berusia 51 tahun, terkait peredaran uang palsu di Gunungkidul. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dalam peredaran uang yang dilakukan oleh Komisaris Polisi (Kompol) Maryadi.
Anggota Polda DIY itu lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka peredaran upal di wilayah Panggang, Gunungkidul.
“Kedua tersangka [R dan SM] adalah warga DIY, salah satunya warga Sleman,” terang Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gunungkidul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mustijat Priyambodo, Selasa (25/10/2016).
Dua tersangka kini mendekam di tahanan Polres. Menurut Mustijab, kedua tersangka diindikasikan sebagai penyetor uang palsu ke Kompol Maryadi. Oleh Maryadi, sebagian uang palsu dibelanjakan ke sejumlah warung di Panggang, untuk mendapat kembalian uang asli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement