Advertisement
HARGA KEBUTUHAN POKOK : Ups, Harga Cabai Tembus Rp50.000

Advertisement
Harga kebutuhan pokok untuk cabai terus naik
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sejumlah pedagang di Gunungkidul mengeluhkan harga cabai yang terus berubah-ubah. Sejak satu minggu lalu, komoditas ini terus merangkak naik dan tembus hingga Rp50.000 per kilogram.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/10/26/pertanian-sleman-keuntungan-semu-petani-cabai-763553">PERTANIAN SLEMAN : Keuntungan Semu Petani Cabai)
Salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Wonosari Eni mengatakan, dari sejumlah kebutuhan pokok di pasaran, cabai menjadi salah satu komoditas yang harganya terus berubah-ubah. Ia mengaku tidak tahu menahu terkait dengan perubahan ini, namun diduga hal tersebut erat kaitannya dengan pasokan cabai di pasaran.
“Bagaimana tidak bingung, tahu-tahu harganya terus naik. Namun di saat tertentu harganya jadi anjlok sehingga kondisi ini membuat para pedagang was-was,” katanya kepada wartawan, Rabu (26/10/2016).
Dia mencontohkan, harga cabai merah keriting dijual Rp50.000 per kilogram, padahal satu bulan yang lalu harganya masih di angka belasan ribu rupiah. Hal yang sama juga terjadi pada cabai rawit dimana harganya naik dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kg.
“Kami tidak tahu sampai kapan kondisi ini terus berlangsung, yang jelas kenaikan harga sudah mulai berpengaruh terhadap jumlah pembeli,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Jogja dan Sekitarnya Berawan
- Subhan Nawawi Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan Saat MPLS
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang, Senin 14 Juli 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya (Malioboro-Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Gunungkidul), Senin 14 Juli 2025
- Rencana Integrasi Puskesmas Pembantu ke Koperasi Desa Merah Putih, Dinkes Sleman Tunggu Juknis
Advertisement
Advertisement