Advertisement

Pemahaman tentang Layanan Jasa Keuangan Masih Rendah

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 31 Oktober 2016 - 11:53 WIB
Nina Atmasari
Pemahaman tentang Layanan Jasa Keuangan Masih Rendah JIBI/Harian Jogja/Desi SuryantoPengunjung berbelanja pada pameran kerajinan bertajuk Kreasi Jogja Istimewa untuk Indonesia di Atrium Malioboro Mall, Yogyakarta, Rabu (12/11/2014). Pameran yang dipersembahkan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta itu diikuti oleh 42 peserta UMKM, kelompok usaha pengolahan limbah dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), pameran yang mentargetkan omzet penjualan Rp 250 Juta tersebut digelar Rabu-Minggu (12-16 -

Advertisement

Pemahaman tentang layanan jasa keuangan masyarakat di Indonesia masih rendah

Harianjogja.com, JOGJA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pemahaman tentang layanan jasa keuangan masyarakat di Indonesia masih rendah.

Advertisement

Berdasarkan survei literasi keuangan OJK 2013, pemahaman masyarakat baru mencapai 21,84%. Oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman yang berkelanjutan dari semua pelaku industri jasa keuangan.

Ketua OJK DIY Fauzi Nugroho menyampaikan, pada 1 September 2016, Presiden RI telah menandatangani Peraturan Presiden No. 82/2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusi  (SNKI), di mana dalam SNKI disebutkan target persentase jumlah penduduk dewasa yang memiliki akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75% pada akhir 2019.

“Di DIY sendiri, kami sudah menargetkan pada 2023 nanti 100 persen masyarakat dewasa di Jogja melek keuangan,” katanya Sabtu (29/10/2016).

Menurutnya, akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan perekonomian. Namun sayangnya pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia sampai saat ini belum diikuti akses masyarakat yang memadai kepada layanan keuangan.

Fauzi menyebutkan, berdasarkan data Global Findex 2014, baru sekitar 36% penduduk dewasa di Indonesia yang memiliki akses kepada lembaga keuangan formal. Maka untuk mewujudkan target dalam SNKI, diperlukan kegiatan inklusi keuangan yang melibatkan seluruh industri jasa keuangan dan stakeholder.

Salah satu kegiatan yang telah dilakukan OJK adalah pameran Pasar Keuangan Rakyat 2016 di Malioboro Mall, yang menghadirkan sekitar 24 stan lembaga keuangan mulai dari bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), perusahaan asuransi, bursa saham, sampai Pegadaian.

Para peserta diminta menampilkan produk keuangan yang mereka tawarkan sehingga bisa dikenal masyarakat.Tidak hanya pameran, masing-masing stan juga melakukan talkshow dengan tanya jawab pada pengunjung pameran secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement