Advertisement
PENDIDIKAN TINGGI : Moratorium, Peluang Menambah Mahasiswa Terganjal Aturan
Advertisement
Pendidikan Tinggi untuk martorium mengakibatkan peningkatan jumlah mahasiswa terhambat
Harianjogja.com, JOGJA - Perguruan tinggi swasta (PTS) di Jogja tidak menjadikan moratorium pendirian perguruan tinggi yang dikeluarkan Kementerian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai kesempatan mendulang lebih banyak mahasiswa. Kampus-kampus swasta di Kota Pendidikan ini terbentur aturan dari Kemenristekdikti terkait jumlah rasio antara dosen dan mahasiswa.
Advertisement
Ketua Penjaminan Mutu Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta indonesia (APTISI) DIY Johannes Eka Priyatma menyatakan, untuk saat ini tidak mungkin memaksakan penambahan kuota jumlah mahasiswa. Pasalnya perbandingan antara dosen dan mahasiswa di kampus DIY sudah maksimal.
"Tentu sebenarnya ini bisa jadi peluang. Tapi aturan rasio dosen dan mahasiswa dari pemerintah kan sangat ketat." papar sosok yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) itu kepada Harianjogja.com, Kamis (1/12/2016).
Johannes pun menjelaskan selama itu kendala rasio dosen dan mahasiswa itu juga menjadikan sejumlah kampus berskala besar mengalami keterbatasan dalam perekrutan mahasiswa baru.
Dia memberikan gambaran, di USD selama ini hanya menerima 2800 mahasiswa baru. Padahal yang mendaftar mencapai puluhan ribu. Secara rasio perbandingan, jumlah mahasiswa dan dosen sudah merata sehinga penambahan kuota mahasiswa pun tidak bisa dipaksakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
- Pilkada 2024, KPU Jogja Gandeng Disdukcapil Memastikan Akurasi Data Pemilih
- Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra
- Disnakertrans DIY Mengklaim Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat
- Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura
Advertisement
Advertisement