Advertisement
Nasib Tukang Foto Keliling ketika Acara Pelantikan Pejabat Disediakan Photobooth

Advertisement
Nasib tukang foto keliling saat ini mulai tergeser perkembangan teknologi
Harianjogja.com, KULONPROGO-Photobooth yang dihadirkan dalam pelantikan dan pengukuhan OPD baru, Selasa (3/1/2017) memberikan keceriaan tersendiri bagi para PNS Kulonprogo. Sebaliknya, hal ini juga berdampak pada jumlah omzet penjualan pedagang foto keliling yang bertebaran di acara tersebut.
Advertisement
Tenda dengan dekorasi warna ungu dan putih disiapkan di halaman Pemkab Kulonprogo. Ratusan PNS Kulonprogo duduk rapi di deretan kursi yang ada di bawah naungan tenda itu. Semuanya khusyuk mengikuti acara pengukuhan yang menandai perubahan struktural dan rotasi sejumlah PNS itu.
Ketika acara berakhir, satu per satu nama dipanggil ke depan untuk kemudian menandatangani Surat Keputusan (SK) terkait jabatan dan penugasan masing-masing. Namun, di area tenda belakang ada keriuhan tersendiri.
Para PNS, yang sebagian besar wanita, sibuk mengantre untuk berpose di panggung mini berkarpet merah. Di belakangnya, dipasang backdrop bertuliskan tajuk acara tersebut.
Menambah semarak, sejumlah properti berupa balon dialog tersedia apabila PNS ingin berfoto-ria. Tak lama, sekelompok PNS yang hari itu diwajibkan mengenakan jas hitam dan kemeja putih itu kemudian sibuk berebut dialog yang paling mengena di hati masing-masing.
Kalimat-kalimat semacam “Haduh, aku cakep dewa”, “Go..Go..Go..!!Kulonprogo hebat”, dan “OPD Baru” terpantau jadi ujaran favorit yang dijadikan properti.
Para PNS ini berfoto berkelompok dengan rekan terdekat dengan ponselnya masing-masing. Kala mendapati mereka ternyata tergabung dalam institusi yang sama, foto serupa juga ikut diambil. Satu sama lain bergantian memotretkan sembari menunggu antrean berikutnya. Tak puas, ada pula yang berswafoto dengan latar belakang sesuai keingainannya masing-masing.
Aparatur Sipil Negara (ASN) ini seakan tak merasakan udara panas di siang itu. Saking asyiknya, beberapa luput menyimak panggilan untuk menandatangani SK-nya. Alhasil, beberapa foto terpaksa ditunda karena salah satu personilnya terbirit-birit maju ke depan ketika menyadari panggilan untuknya.
Camat Wates, Aspiah mengatakan photobooth memang menjadi pengalaman yang baru dalam penyelenggaraan acara pemerintah Kulonprogo.
“Ini kreatifitas penyelenggara jadi banyak yang berminat foto selfie seperti saya juga ikutan, apalagi ada tulisan yang memotivasi,” ujarnya ditemui usai berfoto dengan rekannya sesama pejabat wanita.
Menurutnya, pengambilan sumpah jabatan memang sebuah momen yang penting bagi pegawai. Hasil foto ini kemudian akan diunggah di sosial medianya masing-masing atau dikirimkan kepada sesama rekannya untuk dokumentasi kebersamaan.
Di sisi lain, keriaan ini memberikan tantangan baru bagi para penjaja foto keliling yang bersiaga di luar tenda pelantikan. Pasalnya, para tukang foto ini telah mencetak dan menjejerkan foto-foto yang diambil sebelum acara dimulai ketika masing-masing PNS masuk ke lokasi. Beberapa tukang foto juga terpaksa mengejar orang yang bersangkutan untuk kemudian mengeluarkan bujuk rayunya agar fotonya dibeli.
Sejumlah PNS terus berjalan tanpa menyisihkan waktu untuk bahkan menoleh dan mengamati foto yang sudah dicetak. Beberapa lagi menunjukkan raut wajah tak puas dengan pose dan foto yang diambil.
Rosyid, salah satu penjaja foto keliling mengatakan keberadaan photobooth memang berdampak pada pendapatannya. Paling tidak, sekitar 50% dari foto dagangannya kemudian sia-sia karena tak ditebus oleh empunya. "Saya ambil sekitar 60 foto tapi yang ditebus hanya separuhnya,” ujarnya lesu.
Namun, ia menilai hal itu menjadi resiko pekerjaan khususnya dengan perubahan zaman dan tren yang berlangsung. Paling tidak, masih ada beberapa orang yang bisa dibujuk untuk membeli fotonya dalam acara tersebut. Rosyid sendiri menjual selembar fotonya dengan harga Rp25.000 per lembar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemberantasan Premanisme Fokus Pada Tindakannya Bukan kepada Organisasinya
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Angka Harapan Hidup Warga Kota Jogja Tertinggi Se-indonesia, Pemkot Jogja Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga Lansia
- Koperasi Merah Putih Dibentuk di 12 Kalurahan di Gunungkidul, Ini Daftarnya
- Pembangunan Sleman, Lomba Padukuhan Bisa Jadi Penghubung Visi Misi Kepala Daerah
- Kinerja Pemkot Jogja, Permudah Tindak Lanjut Evaluasi AKIP, Inspektorat Hadirkan Sipatuh
- Pemkab Bantul Targetkan Nol Kemiskinan Ekstrem Tahun 2026
Advertisement