KAWASAN KARST GUNUNGKIDUL : Kerusakan Bisa Menjalar, Lalu?
Advertisement
Kawasan karst Gunungkidul, pembangunan harus memperhatikan berbagai aspek.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Pembangunan di sejumlah titik kawasan karst harus benar-benar melalui kajian dan dilakukan dengan hati-hari. Jika tidak demikian maka kerusakan dapat menjalar di sejumlah titik lain karena kawasan karst saling berkesinambungan.
Advertisement
Baca Juga : http://m.harianjogja.com/?p=681979">KAWASAN KARST GUNUNGKIDUL : Perda Pengelolaan Karst Harus Mencakup Pengawasan Ekosistem
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Survei Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid saat menghadiri acara pengibaran 1.516 bendera di Lembah Ngingrong, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kamis (11/8/2017). Dia menyebut kawasan karst merupakan kawasan yang saling berkesinambungan.
“Jangan sampai pembangunan malah merusak lingkungan karst. Karena lingkungan karst itu saling berhubungan tidak berdiri sendiri. Tapi karst itu berhubungan dengan lokasi lain, jadi nanti kalau misalnya ada daerah resapan air itu ya berhubungan. Kalau pembanguan resort itu tanpa pertimbangan lingkungan akan bisa bermasalah di tempat lain,” katanya, Kamis kemarin.
Baca Juga : http://m.harianjogja.com/?p=798328">WISATA GUNUNGKIDUL : Rencana Pembangunan Hotel dan Resort di Saptosari Dipertanyakan Warga
Oleh sebab itu pembangunan apapun di kawasan karst harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pembangunan harus dengan mengedepankan lingkungan, tidak boleh pembangunan dilakukan dengan merubah kawasan karst itu sendiri. Sehingga kajian lingkungan menjadi mutlak dilakukan untuk meminimalisir adanya kerusakan lingkungan.
Terlebih Gunungkidul memiliki kawasan karst luas yang berada dalam kawasan Gunungsewu. Dan kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai kawasan lindung geologi setelah menjadi bagain dari global geopark network.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement