Advertisement
SMA Kolese De Britto Jalin Kolaborasi dengan UNY & Munster University
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-SMA Kolese De Britto menjadi tuan rumah kunjungan pelaksanaan Project DEEP (Democracy, Environmental Education and Discursive Participation) pada Senin (13/10) dan Kamis (16/10). Program tersebut merupakan kolaborasi internasional antara Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Münster University, Jerman, dan SMA Kolese De Britto.
Rangkaian kegiatan diadakan di SMA Kolese De Britto dan di Eco-Lab De Britto Pambregan, sebuah laboratorium alam yang terletak di Dusun Kadisobo, Turi, Sleman. Peserta disambut Kepala SMA Kolese De Britto Robertus Arifin Nugroho, dan dari Münster University, Kordula Schulze. Peserta diajak berkeliling untuk mengenal lebih dekat berbagai praktik baik yang dijalankan di sekolah. Salah satu titik kunjungan yang menarik perhatian adalah fasilitas “Laudato Si”, pusat pengelolaan sampah sekolah yang menjadi simbol tanggung jawab lingkungan De Britto.
Advertisement
BACA JUGA:Sultan HB X: Dapur Tak Mampu Produksi 3.000 Porsi MBG
Di tempat ini, peserta menyaksikan bagaimana sampah organik diolah menjadi pupuk, sementara sampah anorganik dimanfaatkan secara kreatif.
Arifin menekankan pentingnya pendidikan yang mengintegrasikan demokrasi, tanggung jawab sosial, dan kesadaran ekologis dalam pembentukan karakter siswa. “Upaya tersebut menjadi wujud nyata penerapan prinsip care for our common home yang diilhami oleh ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus,” katanya seperti dalam keterangan tertulis ke Harianjogja.com, Jumat (17/10/2025).
BACA JUGA: Koperasi Desa Merah Putih Didorong Jadi Penyuplai Bahan MBG
Di Eco-Lab De Britto Pambregan, para peserta dari Jerman dan UNY diajak untuk melihat langsung berbagai aktivitas lingkungan seperti peternakan, pertanian, pengolahan sampah, hingga observasi ekosistem alam. Para siswa SMA Kolese De Britto menjadi fasilitator utama diskusi kelompok, memimpin dialog dan mengundang peserta untuk mencoba langsung kegiatan edukasi lingkungan di lapangan. Dari kegiatan ini, semua yang terlibat sepakat bahwa pendidikan sejati tidak berhenti di ruang kelas, tetapi juga tumbuh dalam tindakan, dalam relasi, dan dalam keberanian untuk menjaga kehidupan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Mayoritas EWS Longsor di Gunungkidul Alami Kerusakan
- Hindari Kejadian Luar Biasa, SPPG di Gunungkidul Wajib Kantongi SLHS
- Satgas MBG Kulonprogo Soroti Kualitas Makanan dan Sertifikasi Halal
- SMAN 1 Jogja Setop Pembagian Paket, Operasional SPPG Dihentikan
- ASN Bantul Wajib Jadi Anggota Koperasi Desa Merah Putih, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement