Advertisement
Area Relokasi Warga Terdampak Bandara Becek dan Tergenang

Advertisement
Lahan Relokasi Kembali Digenangi Air
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Lahan permukiman di titik relokasi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) digenangi air, akibat diguyur hujan beberapa hari ini. Hal itu bukan hanya di Desa Glagah, melainkan juga di Desa Palihan.
Advertisement
Koordinator Kelompok Pemukim VI Lahan Relokasi Desa Palihan, Susilo mengungkapkan, kondisi tersebut hampir merata di lokasi permukiman terjadi sejak awal musim penghukan. Genangan muncul di jalan lingkungan tempat tinggal masyarakat, membuat jalan becek. Di sejumlah titik, tinggi genangan bahkan mencapai lutut orang dewasa. Akibat becek dan genangan itu, mereka mendapat sedikit kendala untuk beraktivitas dan melanjutkan pembangunan rumah.
Genangan semakin parah ketika hujan deras turun. Terlebih lagi, pembangunan drainase di sisi timur dan utara yang dibangun Pemda belum selesai.
"Kalau rumah tidak tergenang karena sudah ditinggikan, diuruk. Warga yang sudah tinggal di relokasi ya terpaksa melewati itu,” kata dia, Selasa (17/10/2017).
Di relokasi Palihan ini, dari 99 toal kepala keluarga (KK), baru sekitar 33 orang yang sudah menempati rumah baru mereka di sana. Menindaklanjuti kondisi jalan yang tergenang tersebut, pihaknya sudah menyampaikan usulan kepada Bupati, melalui pesan singkat, sepekan lalu. Mereka meminta gar dilakukan pengerasan jalan sementara dengan uruk pasir batu. Kendati demikian, mereka belum mendapatkan tanggapan.
"Harapan kami, diuruk pasir batu dulu. Walaupun realisasi pembangunan jalannya, corblok atau apa, dilaksanakan 2018," terangnya.
Kepala Dusun Bapangan, Desa Glagah, Suparjo mengungkapkan, kondisi jalan lingkungan di relokasi Glagah juga becek akibat musim penghujan. Meski pengerasan dengan uruk pasir batu sudah dilakukan pemerintah desa, namun kondisinya belum maksimal. Menurut dia, genangan muncul karena parit kecil di lingkungan rumah belum dibangun, karena belum adanya anggaran.
"Yang sekarang dibangun bangket jalan pembuangan besar, di sisi barat dan selatan," paparnya.
Warga berharap drainase di lingkungan rumah segara dibangun agar ketika curah hujan tinggi, air tidak lagi menggenang dan tidak membuat jalan menjadi becek. Sehingga warga yang tinggal di relokasi tenang dan sedikit lebih nyaman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulonprogo, Sukoco mengatakan, pembangunan jalan di tempat relokasi tidak bisa serta-merta karena harus melalui mekanisme penganggaran 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
Advertisement