Advertisement
Seratus Penyandang Disabilitas Ramaikan Jambore TIK

Advertisement
Peserta Jambore TIK berasal dari DIY, DKI Jakarta, Banten, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat
Harianjogja.com, SLEMAN-Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) melaksanakan Jambore TIK bagi Remaja dan Dewasa dengan Disabilitas Tahun 2017 di wilayah kelima pelaksanaan yaitu DIY di Hotel Indoluxe Yogyakarta, Sleman, 7-10 November 2017 .
Advertisement
Jambore TIK bagi Remaja dan Dewasa dengan Disabilitas DIY Tahun 2017 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Basuki Yusuf Iskandar. Jambore TIK bagi remaja dan dewasa dengan disabilitas di Kota Yogyakarta akan diikuti 100 orang peserta disabilitas (penglihatan, pendengaran, fisik dan intelektual).
Basuki menjelaskan, para peserta terdiri dari remaja (15-24 tahun) dan dewasa (25–35 tahun). Mereka berasal dari DIY, DKI Jakarta, Banten, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. "Mereka berasal dari Sekolah Luar Biasa, panti asuhan, komunitas dan yayasan yang menaungi kalangan disabilitas yang telah lolos seleksi dalam proses pendaftaran secara online," ujar dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Kamis (9/11/2017).
Materi pelatihan yang akan diberikan yaitu Microsoft Office Excel, Microsoft Office Word, Microsoft Office Powerpoint, Internet, Design Grafis, dan Public Speaking. Sementara, untuk kompetisi akan dibagi menjadi dua yaitu Kompetisi Kategori Individu dan Kompetisi Kategori Kelompok. Kompetisi kategori individu yaitu Microsoft Office (Excel, Word, dan Powerpoint), internet, desain photoshop dan public speaking. Sementara, kompetisi kategori kelompok yakni desain sampul, desain presentasi.
Tujuan dari kegiatan Jambore TIK Tahun 2017 yaitu meningkatan e-literasi remaja dan dewasa penyandang disabilitas. Mereka akan diberi wawasan mengenai peluang TIK dalam memanifestasikan potensi mereka untuk produktif. Hal ini diharapkan menjadi bekal dalam meningkatan informasi dan pemahaman keluarga tentang peluang TIK.
"Terutama bagi remaja dan dewasa penyandang disabilitas dalam inklusi aktivitas sosial dan budaya, dan inkusivitas pembangunan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusivitas pembangunan. Mereka merupakan bagian dari 12,5 persen dari jumlah penduduk di Indonesia, jadi harus menjadi perhatian untuk kita semua agar menjadikan SDM yang luar biasa" ujar Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tebing Longsor, Kereta Jakarta-Jogja Dialihkan lewat Bandung, Ini Daftarnya
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Permudah Pelanggan KRL, KAI Commuter Line Luncurkan Aplikasi C-Access
- 100 Pemuda Ikuti Latihan Kepemimpinan di Jogja
- Dispar DIY Genjot Kunjungan Wisatawan di Desember Ini
- Tak Melulu di Malioboro, Dispar DIY Sebut Desa Wisata Kini Jadi Favorit Wisatawan
- Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal
Advertisement
Advertisement