Advertisement
Ini Tarif Menginap di Kamar Hotel Bekas Ruang Kerja Jenderal Soedirman

Advertisement
Ruang kerja pahlawan Panglima Besar Jenderal Soedirman kini berubah jadi kamar hotel.
Harianjogja.com, JOGJA-- Sejumlah veteran pejuang kemerdekaan melakukan napak tilas di Hotel Grand Inna Malioboro, Kota Jogja pada peringatan Hari Pahlawan Jumat (10/11/2017).
Advertisement
Hotel Grand Inna Malioboro Jogja merayakan peringatan Hari Pahlawan dengan mengundang pelaku sejarah perjuangan kemerdekaan yang masih hidup di Jogja.
Dalam acara peringatan Hari Pahlawan, Hotel Grand Inna Malioboro mengundang salah satu pejuang kemerdekaan dalam peristiwa Serbuan Kotabaru, Samdhy, 90.
Samdhy hadir bersama veteran perang yang tergabung dalam Paguyupan Wehkrkreis (Daerah Perlawanan) III Yogyakarta. Kehadiran mereka ke Grand Inna Malioboro sekaligus melakukan napak tilas perjuangan kemerdekaan. Sebab gedung Grand Inna Malioboro dulunya adalah Markas Besar Oemoem Tentara Keamanan Rakyat pimpinan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Bahkan ada sebuah kamar hotel yang merupakan bekas ruang kerja Jendral Soedirman. Ruangan kamar hotel itu kini bernama Suite Sudirman 291.
Menurut Samdhy, ruangan itu dulunya hanya digunakan untuk mengatur siasat perang dan tidak digunakan untuk tidur oleh Soedirman. “Ruang kerja, dan di bawah itu [ruang] ajudan, saya kurang tahu siapa saja, tapi saya kira [Presiden] Soekarno atau Hatta juga bertandang [ke ruang soedirman],” jelas Samdhy, Jumat (10/11/2017).
Namun kini, ruang kerja Jenderal Soedirman itu telah berubah fungsi menjadi kamar hotel. Menurut Samdhy, perubahan itu merupakan hal wajar.
General Manager Grand Inna Malioboro, Agus Arif Wibawanto mengatakan, ada rencana untuk mengubah kembali suasana ruangan itu seperti saat ditempati Jendral Soedirman.
Adapun jalan menuju ruangan dan beberapa sudut di sekitarnya telah dikembalikan seperti bentuk semula. “Jadi lobi menuju ke sini sudah kami kembalikan, untuk ini [perubahan bentuk kamar seperti semula] kami harus usulkan ke Pusat,” jelas Agus Arif Wibawanto.
Dulunya kata dia, tidak hanya foto Soedirman yang ada. Namun tandu, jubah, dan perabot masih berada di ruangan tersebut. Namun dalam perjalanannya, barang bersejarah itu dipindahkan ke Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jendral Soedirman, karena beberapa pengunjung merasa kurang nyaman.
Saat ini ruangan bersejarah yang berubah menjadi kamar hotel itu dibanderol dengan tarif Rp10 Juta per malam.
“Kami kedepan berfikir untuk mengembalikan nilai-nilai yang kemarin itu [sejarah], karena selera berubah lagi. Dan kami saat ini mengapresiasi ruangan ini dengan menjadikan suite [kamar] ini termahal di Grand Inna Malioboro,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Tarif Impor ke AS Tak Jadi 32 Persen, Pelaku Ekspor Bantul Bernapas Lega
- Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan Bagi Warga Miskin di Kalurahan Wates
- Pemkab dan DPRD Sleman Bakal Hidupkan Kembali Aktivitas Perdagangan di Pasar Godean
- 1.000 KK Peserta PKH di DIY Graduasi, Mensos: Penghasilan di Atas UMR, Tak Lagi Menerima Bansos
- Batas Waktu Berakhir, Satpol PP Gunungkidul Minta Bangunan Liar di Pantai Drini Segera Dibongkar
Advertisement
Advertisement