Advertisement
Mitigasi Kebencanaan mulai Dikenalkan ke Keluarga di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menggulirkan program Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana 2025. Salah satunya difokuskan untuk mengenalkan program mitigasi kebencanaan didalam keluarga.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto mengatakan, ada sembilan kalurahan yang menjadi percontohan untuk Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana 2025. Untuk program Tangguh bencana terdapat dua kalurahan yang ditunjuk, yakni Kalurahan Baleharjo dan Pulutan di Kapanewon Wonosari.
Advertisement
“Baleharjo ditetapkan sebagai Kalurahan Peduli Bencana Alam dan Pulutan untuk siaga kebakaran,” kata Joko, Kamis (17/7/2025).
Dia menjelaskan, untuk tujuh kalurahan lain terdiri dari program pasangan usia subur sebah dilaksanakan di Kalurahan Karangduwet, Paliyan; di Kalurahan Grogol, Paliyan dengan program keuangan sehat. Di Kalurahan Karangasem, Paliyan. ada program keluarga berkualitas; program peduli lingkungan di Kalurahan Sawahan, Ponjong; kesehatan ibu dan anak menjadi percontohan di Kalurahan Dadapayu, Semanu; Kalurahan Ngeposari, Semanu dengan program pola hidup bersih dan sehat serta di Kalurahan Pacarejo, Semanu dengan program pencegahan dan penanganan stunting.
“Keberhasilan program ini harus didukung oleh semua pihak untuk berkomitmen menjalankannya,” katanya.
Joko juga meminta agar jajaran Tim Penggerak PKK Kalurahan menjalin koordinasi yang erat dan bersinergi dengan Kalurahan Tangguh Bencana (KALTANA) serta lembaga kemasyarakatan lain yang ada di wilayahnya. Tujuannya agar program mitigasi kebencanaan bisa dioptimalkan dan setiap keluarga dapat memiliki peran pada saat terjadi bencana.
“Mitigasi kebencanaan ini sangat penting untuk mengurangi dampak saat terjadi musibah atau bencana alam,” katanya.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Gunungkidul, Rr. Listya Wardhani mengatakan, Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap, dan Tangguh Bencana ditetapkan melalui Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 197/KPTS/2022. Total ada sembilan kalurahan yang menjadi percontohan dan setiap lokasi mewakili kategori fokus yang berbeda sesuai kebutuhan wilayahnya.
“Salah satunya tentang mitigasi kebencanaan di kalurahan dengan melibatkan peran dari keluarga,” kata Listya Wardhani.
Menurut dia, gerakan ini sebagai bentuk integrasi antara pembangunan kesehatan keluarga dan penguatan kesiapsiagaan terhadap bencana berbasis Masyarakat. “Jadi harus dioptimalkan dalam upaya peningkatan ketahanan keluarga,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- 1.000 KK Peserta PKH di DIY Graduasi, Mensos: Penghasilan di Atas UMR, Tak Lagi Menerima Bansos
- Batas Waktu Berakhir, Satpol PP Gunungkidul Minta Bangunan Liar di Pantai Drini Segera Dibongkar
- Kasus Rekening Penerima Bansos Digunakan untuk Judol, Mensos: Kami Bakal Periksa Pendamping PKH
- Pembongkaran Konstruksi TKP ABA Sudah 50% Lebih, Pembangunan Parkiran Ketandan Ditarget Selesai Desember
- Jangkauan Droping Air Bersih di Gunungkidul Makin Diperluas
Advertisement
Advertisement