Advertisement
Catat! Ada Ratusan Layang-Layang Hiasi Langit Pantai Parangkusumo pada JIKF 2025, 26-27 Juli 2025
Wisatawan memadati gelaran JIKF 2024 di Pantai Parangkusumo, Kretek, Sabtu (27/7/2024) - Harian Jogja - Jumali
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Festival layang-layang terbesar di Indonesia, Jogja International Kite Festival (JIKF) 2025, pada 26–27 Juli 2025 di Pantai Parangkusumo, Bantul.
Dalam edisi ke-10 ini, panitia menargetkan ribuan pengunjung bakal memadati lokasi untuk menyaksikan 150 layang-layang, termasuk layang-layang malam raksasa, dari 8 negara dan puluhan daerah di Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA: Hari Pertama JIKF 2024, 13.900 Wisatawan Kunjungi Kawasan Pantai Parangtritis
Ketua Panitia JIKF 2025, Anang Saryanto menyampaikan, festival tahun ini bukan sekadar pertunjukan visual di langit, melainkan juga gerakan budaya dan pelestarian lingkungan yang dirancang inklusif sejak awal bulan Juli. “Tema tahun ini ‘Dari Jogja untuk Indonesia’ mencerminkan semangat kolaborasi antarbangsa dan antargenerasi lewat budaya layang-layang,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).
Sebanyak 8 negara dipastikan berpartisipasi, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Malaysia, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Slovenia, dan Slovakia. Sementara dari dalam negeri, peserta datang dari berbagai penjuru seperti Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Cilacap, Jepara, Magelang, Purworejo, Kebumen, dan Tulungagung.
“Sebetulnya banyak negara berminat, tapi karena bentrok dengan agenda festival di negara masing-masing, seperti di Spanyol, maka kami hanya bisa mengakomodasi delapan delegasi tahun ini,” jelas Anang.
Untuk mendukung kelancaran dan pengelolaan pengunjung, JIKF 2025 menerapkan sistem tiket paket wisata seharga Rp20.000 per orang. Tiket ini memberikan akses penuh ke area festival, termasuk panggung hiburan, area UMKM, kuliner, serta zona aktivitas budaya. “Namun, masyarakat yang ingin menonton dari luar pagar tetap bisa menikmatinya secara gratis,” kata Anang.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, komunitas pelayang, pelaku pariwisata, seniman, dan masyarakat, JIKF 2025 diharapkan menjadi momentum budaya yang memperkuat citra Jogja di mata dunia.
“Kami mengundang semua, dari lokal sampai mancanegara, untuk bergabung dan merayakan kebersamaan, kreativitas, dan keindahan di langit Jogja,” kata Anang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan UMP 2026, DIY Tunggu Pedoman dari Pusat
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 28 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Selasa 28 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




