Advertisement
Difsa, Balita Malang dari Gunungkidul Lahir dengan Kaki Kiri Membengkak
Advertisement
Difsa Saputri, balita asal Dusun Bendorejo, RT06/RW15 kelahiran 8 Desember 2017 mengalami kelainan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Difsa Saputri, balita asal Dusun Bendorejo, RT06/RW15 kelahiran 8 Desember 2017 mengalami kelainan dengan kondisi kaki kiri membengkak dan membiru.
Advertisement
Hingga sekarang, belum diketahui penyakit yang diderita anak kelima pasangan Hadi Supono dan Marsih ini.
Dia pun harus menjalani rawat jalan dan memeriksakan diri ke RSUP Sardjito setiap dua minggu sekali. Ayah Difsa, Hadi Supono mengatakan, kelainan yang dialami anaknya ini sudah diketahui sejak dalam kandungan, tepatnya saat memasuki usia delapan bulan.
Saat di USG, lanjut dia, bidan yang memeriksa memberi tahu jika ada kelainan di kaki bagian kiri.
“Setelah lahir 28 hari lalu, Difsa langsung dirujuk ke Sardjito untuk mendapatkan perawatan lanjutan,” kata Hadi saat ditemui di rumahnya, Jumat (5/1/2018).
Selama 13 hari menjalani perawatan di Sardjito, Difsa telah diperiksa dengan ronsen sebanyak tiga kali. Namun dari hasil pemeriksaan itu, belum diketahui pasti penyakit yang diderita.
“Kalau dari diagnosa awal diduga penyakit kaki gajah, namun dalam pemeriksaan oleh dokter yang diderita Difsa belum diketahui pasti,” ungkapnya.
Masalah yang dihadapi Hadi dan keluarga tidak hanya kepastian penyakit yang diderita Difsa. Namun keluarga juga memiliki kemampuan keungan yang terbatas sehingga si anak hanya menjalani rawat jalan.
“Setiap dua minggu sekali harus kontrol. Rencananya pemeriksaan ke Sardjito dilakukan di 12 Januari mendatang,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
Advertisement