Advertisement
Seorang Fotografer Dihalangi saat Mau Motret Sultan, Walikota Jogja Minta Maaf
Advertisement
Seorang wartawan foto mengalami kejadian tidak menyenangkan saat Pencanangan Pemanfaatan Pedestrian Malioboro (Pasar Beringharjo-Titik Nol) dan Toilet Underground Titik Nol Kilometer Jogja
Harianjogja.com, JOGJA--Kejadian tidak menyenangkan menimpa wartawan saat Pencanangan Pemanfaatan Pedestrian Malioboro (Pasar Beringharjo-Titik Nol) dan Toilet Underground Titik Nol Kilometer Jogja, Selasa (9/1/2018).
Advertisement
Anggota pengamanan dari ormas dengan seragam hitam-hitam terlibat insiden dengan pewarta foto saat hendak memotret Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Fotografer Antara Jogja, Hendra Nurdyansah yang hendak memotret Sri Sultan HB X di pedestrian Titik Nol dihalangi salah satu anggota dari PAM Budaya. Petugas pengamanan itu sempat mendorong dan mengeluarkan kata-kata yang tidak menyenangkan.
"Didorong tapi gak jatuh, tapi kata-katanya itu tidak enak," kata Hendra, Selasa (9/1/2018).
Atas kejadian tersebut, Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti langsung meminta maaf. Ia menyatakan sebagai petugas pengamanan Malioboro, PAM Budaya harus berlaku dan berkata sopan.
"Saya mohon maaf atas nama Walikota," kata Haryadi disela-sela Pencanangan Pemanfaatan Pedestrian Malioboro (Pasar Beringharjo-Titik Nol) dan Toilet Underground Titik Nol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement