Advertisement
Serangga Beracun Meresahkan Warga Wonosari
Advertisement
Ratusan belalang beracun yang belum diketahui jenisnya muncul di Tegal Ngrancahan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL---Ratusan belalang beracun yang belum diketahui jenisnya muncul di Tegal Ngrancahan perbatasan Baleharjo dan Karangrejek, Wonosari.
Dukuh Wukirsari, Sutrisno mengatakan selain merusak tanaman serangga tersebut juga menyebabkan gatal. "Belum tahu jenisnya belalang apa itu, tapi merusak tanaman selain itu juga warga yang kena jadi gatal-gatal katanya itu," ujarnya, Jumat (19/1/2018).
Sutrisno mengatakan sebenarnya masyarakat senang kalau ada banyak belalang, tapi karena jenis belalang yang datang menyerang bukan belalang biasa yang diolah untuk konsumsi, menjadikan masyarakat malah menjadi resah.
Ciri dari belalang itu sendiri dikatakannya ukurannya tidak begitu berbeda jauh dengan belalang pada umumnya, hanya saja warnanya hitam dan terdapat warna kuning di bagian kepala dan ada bintik-bintik kuning di sayapnya.
Jumlah belalang itu dikatakan oleh Sutrisno mencapai ratusan. Menurutnya dulu memang ada belalang semacam itu namun jumlahnya tidak banyak. Namun dia juga tidak mengetahui berasal dari manakah belalang itu.
Belalang itu diduganya sudah berminggu-minggu ditempat tersebut, karena melihat ukurannya sudah besar, dan jumlahnya semakin banyak. Saat ini warga belum mengetahui bagaimana memberantas serangga itu, namun dikatakannya Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul telah mengecek belalang itu.
Aiptu Nugroho, juga membenarkan adanya serangan belalang itu dan mertuanya menjadi korban. "Iya benar terkena belalang itu, namun saat ini sudah sembuh," katanya.
Menurut Nugroho serangga tersebut juga menghabiskan tanaman yang ada, mulai dari daun pohon kelapa, pohon pisang, jagung. Akibat serangan itu daun-daun menjadi seperti meranggas kering.
Sementara itu kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan telah menerjunkan petugas terkait serangan itu. "Saya juga baru dapat infonya tadi, sudah diterjunkan petugas untuk mengidentifikasi jenis belalang itu," ujarnya.
Setelah identifikasi itu dia mengatakan akan dicari alternatif solusi untuk pengendalian kalau memang sudah merugikan. Dia juga belum dapat memastikan jenis apa belalang itu dan apa penyebabnya muncul.
"Karena jenis baru, baru kita identifikasi, tapi kalau yang pernah lihat katanya dari hutan. Penyebab munculnya juga belum dipastikan, apa kemungkinan pengaruh cuaca, atau mereka kehabisan pangan di tempat aslinya sehingga turun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Pendidikan dan Industri Ramah Lingkungan, KA Bandara Raih Penghargaan
- Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
- Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
- Jumlah Anak Tidak Sekolah Usia SMA di Kulonprogo Mencapai 329, Ini yang Akan Dilakukan Balai Dikmen
Advertisement
Advertisement