Advertisement
KERACUNAN GUNUNGKIDUL : Santap Nasi Hajatan Tujuh Warga Playen Keracunan
Advertisement
Enam korban di antaranya menjalani rawat inap.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Sejumlah warga Playen, Gunungkidul yang masih satu keluarga, mengalami keracunan setelah menyantap nasi kiriman dari hajatan saudara korban di Imogiri, Bantul.
Advertisement
Salah satu korban, Jumarti mengatakan tidak menemukan sesuatu yang aneh sebelum memakan nasi tersebut maupun dalam waktu dekat setelah makan.
"Biasa saja sepertinya tidak ada yang aneh dari makanannya baik, nasi, ayam, maupun sayurnya. Makannya juga sudah Rabu [21/2/2018], siang kemarin," katanya Kamis (22/2/2018).
Dia mengatakan baru merasakan sesuatu yang aneh yaitu mual dan pusing pada Kamis (22/2/2018), pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah itu suaminya berinisiatif menanyakan pada tetangganya yang juga perawat.
Setelah tidak kunjung membaik, Jumarti dibawa ke Puskesmas Playen 1 untuk mendapatkan perawatan. Jumarti akhirnya menjalani rawat inap.
Sementara itu suami korban yaitu Tuji Hadi Prayitno yang juga sempat makan nasi tersebut mengatakan sempat mengalami pusing, tetapi dia merasa masih kuat untuk menahannya. Sehingga dia hanya rawat jalan.
Kepala Puskesmas Playen 1, Yolanda Barahama mengatakan petugas kesehatan menduga terjadi keracunan pada korban. "Untuk memastikan, masih menyimpan sampel makanan, dan muntahan diambil Dinas Kesehatan [Dinkes], Gunungkidul, dan nanti diperiksa ke Laboraturium Kesehatan, DIY," ujarnya.
Dia mengatakan tugas puskesmas saat ini fokus merawat pasien sambil menunggu hasil laboraturium. Saat ini sendiri dinilai para pasien semakin membaik. Gejala awal yang diderita mual, muntah, demam, panas, dan juga menggigil. "Kemungkinan ada infeksi bakteri, ini yang harus kita cari apa, mikroorganisme apa, kami tunggu laboratorium. Tapi kalau dari kami sampai panas, berarti ada reaksi infeksi," ujarnya.
Saat ini yang terdata dugaan korban keracunan yaitu, Siti Wahidatun, Khamdani, Setyo Budi Wibowo, Subhan Khoirul dan Maratu Sholehah. Kelima orang tersebut warga Ngawu, Playen, dan dua orang lagi warga Getas, Playen yaitu Jumarti dan Tuji Hadi Prayitno. "Enam korban harus menjalani rawat inap, dan satu korban, Tuji hanya menjalani rawat jalan," ujarnya.
Dia mengatakan sebenarnya untuk diwilayahnya sudah dilakukan upaya pencegahan keracunan makanan dengan sosialisasi ke masyarakat. Yolanda mengatakan daya tahan tubuh masing-masing orang juga berpengaruh terhadap mudah tidaknya keracunan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kutuk Veto AS Resolusi DK PBB Terkait Gencatan Senjata di Gaza, Hamas: Bukti Amerika Tak Manusiawi!
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement