Advertisement
10 Orang Terkena Leptospirosis, Dinkes Sleman Lakukan Antisipasi Tikus
Advertisement
10 kasus positif leptospirosis tersebar di tujuh kecamatan
Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sleman untuk mengantisipasi tikus. Di Sleman, sedikitnya 10 orang terkena leptospirosis. Dua orang meninggal, satu masih dugaan dan satu lagi positif karena penyakit tersebut.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaini mengatakan, 10 kasus positif leptospirosis tersebar di tujuh kecamatan: dua di Moyudan, dua di Gamping, dua di Prambanan, dan masing-masing satu di Tempel, Ngaglik, Berbah, dan Turi.
http://m.harianjogja.com/?p=905713">Baca juga : Badai Cempaka Pengaruhi Persebaran Leptospirosis
Dua warga Desa Siodokarto, Keacamatan Godean, meninggal dunia karena penyakit itu pada Selasa (20/3/2018). Dinkes Sleman menerbitkan surat edaran ke semua fasilitas umum pelayanan kesehatan seperti klinik, rumah sakit, dan puskesmas untuk mewaspadai leptospirosis.
“Di setiap puskesmas kami juga sudah sediakan Lepto Tek untuk mendeksi dini leptospirosis,” ujarnya, Jumat (23/3/2018).
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sleman Heru Saptono mengimbau para petani supaya menjaga kebersihan agar terhindar dari virus yang umumnya berasal dari kencing tikus. “Biasanya petani banyak menumpuk jerami di pematang sawah, dan biasanya itu dimanfaatkan sebagai tempat kencing tikus,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
- Pemkot Jogja Gandeng Kantor Pertanahan Dorong Digitalisasi UMKM
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 24 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement