Advertisement
Ayah dan Bunda, Kenali Tipe Kepribadian Anak

Advertisement
Acara yang bertema Parent As A Coach ini mengajak para orang tua untuk menyadari dampak penting dari pola asuh terhadap tumbuh kembang anak.
Harianjogja.com, JOGJA-- Ada yang berbeda di Lippo Plaza, Minggu (18/3/2018). Pagi itu terdengar alunan biola yang sangat indah dari anak-anak Sanggar Biola Quinta, membuat langkah para pengunjung mal terhenti, melupakan sejenak rencana kegiatan mereka hari itu untuk melihat penampilan spektakuler anak-anak tersebut.
Advertisement
Performance anak-anak Sanggar Biola Quinta merupakan satu dari serangkaian acara yang diadakan oleh ARETE Consultant bekerja sama dengan Solutin Event Organizer. Acara yang bertema Parent As A Coach ini mengajak para orang tua untuk menyadari dampak penting dari pola asuh terhadap tumbuh kembang anak.
ARETE Consultant sebagai sebuah biro psikologi memang memiliki komitmen untuk mempromosikan tema-tema psikologi secara lebih membumi, sehingga dampaknya bisa langsung dirasakan. Pada event kali ini, ada tiga pembicara yang membagikan pengetahuan mereka seputar psikologi dan coaching. Salah satunya adalah Priscilia Thea Novena, pikolog sekaligus founder dari ARETE Consultant. "Beliau membagikan informasi tentang pentingnya menyesuaikan pola asuh dengan kepribadian anak. Masing-masing anak terlahir dengan pola atau warna yang berbeda-beda, tugas orang tua adalah mengenali pola tersebut, sehingga mampu mengoptimalkan potensi yang anak miliki," kata Yilia Restuaji dari Solutin Event Organizer melalui rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (26/3/2018).
Ada anak yang terlahir sebagai bintang, mudah bergaul, aktif, dan senang tampil di berbagai acara. Namun ada juga anak yang pemalu, pasif, dan lebih suka beraktivitas sendiri. Tidak ada yang salah dengan anak yang pasif atau pemalu, karena mereka memiliki tipe kepribadian introvert. Dan jangan salah, anak-anak introvert memiliki potensi luar biasa, yang bila dikembangkan akan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Setelah memahami tipe kepribadian anak, diharapkan orang tua tidak lagi memberi label negatif pada anak. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki keunikan yang bisa mereka eksplorasi dan kembangkan.
Sementara Debora Ayu, seorang Praktisi Coach, menekankan pentingnya orang tua memposisikan diri mereka sebagai Coach. Orang tua harus mampu mempraktekkan beberapa ketrampilan dasar coaching, seperti bagaimana mendengarkan secara aktif dan empatik. Dengan mendengarkan secara empatik, diharapkan orang tua dapat menangkap pesan yang mungkin tidak bisa disampaikan anak secara langsung. Sehingga kualitas hubungan dan kedekatan emosional antara anak dan orang tua dapat terbangun semakin kuat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Bupati Halim Sebut Sampah Basah Hambat Kerja Mesin ITF Bawuran
- Menikah Siri, PNS Gunungkidul Dilaporkan Istri Sah ke Bupati
- Pemda DIY Upayakan Penambahan Becak dan Bus Listrik
- Dikaji Ulang, Izin Usaha Reklame Bantul Terkendala Aturan Pertanahan
- Angka Tengkes Sleman 4,29 Persen, Paparan Rokok Faktor Risiko Utama
Advertisement
Advertisement