Advertisement

Bidik Masjid yang Terindikasi Sebarkan Radikalisme, Kemenag Perlu Dekati Tokoh Masyarakat

Ujang Hasanudin
Selasa, 27 Maret 2018 - 16:56 WIB
Bhekti Suryani
Bidik Masjid yang Terindikasi Sebarkan Radikalisme, Kemenag Perlu Dekati Tokoh Masyarakat

Advertisement

Pendataan masjid perlu pendekatan.

Harianjogja.com, JOGJA--Kantor Kementrian Agama DIY perlu melakukan pendekatan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait pendataan masjid-masjid yang terindikasi menyebarkan paham radikal dan intoleransi.

Advertisement

Rois Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Masngud Masduki secara pribadi tidak mempersoalkan dengan pendataan masjid karena sudah menjadi tugas pemerintah menjaga keamanan dan kenyamanan di masyarakat.

"Cuma yang perlu diingat Kemenag perlu melakukan pendekatan supaya pendataan tidak menjadi salah paham di masyarakat," kata Masngud, Selasa (27/3/2018).

Masngud mengatakan masjid merupakan simbol umat Islam sehingga jangan sampai upaya baik pemerintah nantinya justru dicurigai yang dapat menyulut umat Islam. Hal itu dapat diantisipasi dengan pendekatan kekeluargaan dan silaturahim dengan banyak pihak. "Dengan silaturahim saya kira pendekatan yang efektif," kata dia.

Kanwil Kemenag DIY menggandeng Badan Intelijen Mabes Polri untuk mendata masjid-masjid yang disinyalir menyebarkan paham intoleransi. Pendataan tersebut sebagai bahan Kemenag untuk membina para takmir atau pengurus masjid supaya tidak mengundang penceramah yang menyampaikan materi kebencian terhadap kelompok lain.

Ada tiga hal yang menjadi indikator masjid masuk katagori sebagai ajang penyebaran radikalisme, yakni para penceramahnya selalu mengkampanyekan kebencian terhadap pemerintah yang sah, menyampaikan materi soal khilafah dan menciptakan kebencian terhadap kelompok lain, serta menyebarkan materi yang membenturkan agama, sistem negara, dan budaya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Gita Danu Pranata mengaku belum mengetahui maksud dan tujuan pendataan masjid yang dilakukan Kanwil Kemenag DIY. Jika pendataan itu menjadi tugas Kemenag dan Polri, ia tidak mempersoalkan.

Namun, Gita menilai sejauh ini tidak ada masjid di DIY yang menyebarkan paham radikal dan intoleransi, "Saya belum melihat ada gejolak, Jogja sudah kondusif, bisa dilihat dari kerukukan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Gita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement