Advertisement
Malioboro Bebas Kendaraan Pribadi, Area Sekitar Akan Terbebani

Advertisement
Mengubah sistem lalu lintas yang sudah eksis bukan perkara sepele
Harianjogja.com, JOGJA-Menurut Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Hari Agus Triyono, mewujudkan rencana bundaran besar perlu koordinasi terus menerus antara Pemda DIY, Pemkot Jogja dan pemangku kepentingan lainnya terkait. Musababnya, mengubah sistem lalu lintas yang sudah eksis bukan perkara sepele.
Advertisement
Dengan menjadikan Malioboro sebagai kawasan yang bebas kendaraan pribadi, imbuh Agus, lalu lintas di pusat kota akan jadi lebih lengang. Akan tetapi, ruas jalan di sekitarnya akan jadi lebih padat, karena mendapat tambahan beban dari ruas jalan yang jadi bagian dari skema bundaran besar.
“Itu juga harus diperhitungkan. Semuanya harus dipertimbangkan. Parkir juga, utamanya parkir-parkir di samping jalan yang selama ini ada. Apakah itu akan hilang atau bagaimana. Nanti dilihat kesiapan semuanya. Menata kota yang sudah memiliki titik-titik macet tidak mudah,” jelas Agus.
Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kota Jogja Golkari Made Yulianto mengatakan, beberapa opsi yang muncul dalam kajian menuju Malioboro sebagai kawasan bebas kendaraan adalah memberlakukan beberapa sirip Malioboro sebagai jalur utama searah ke barat dan sirip lainnya searah ke timur.
Ia mencontohkan, Jl. Suryatmajan saat ini sudah dihidupkan untuk kendaraan yang mengarah ke barat, tetapi hanya sampai depan Kantor Gubernur DIY. Ruas tersebut kemungkinan akan bisa dilalui ke barat terus sampai Jl. Pajeksan hingga tembus Jl. Bhayangkara.
Selain sirip Malioboro, sejumlah jalur lainnya yang menjadi bahan kajian untuk diberlakukan searah adalah Jl. Suryotomo dan Jl. Mataram menjadi searah ke utara, Jl. Abu Bakar Ali, dan Jl. Pasar Kembang menjadi searah ke barat, dan Jl. Bhayangkara menjadi searah ke selatan. Opsi-opsi tersebut terus dikaji sehingga ketika penataan sisi barat Malioboro kelar, perubahan skema lalu lintas tinggal diterapkan.
Jl. Bhayangkara saat ini masih searah ke utara dari Simpang PKU Muhammadiyah Jogja sampai Simpang Jl. Pasar Kembang. Adapun Jl. Abu Bakar Ali dan Jl. Pasar Kembang masih dua arah ke timur dan barat. Demikian juga Jl. Suryotomo dan Jl. Mataram yang masih dua arah ke selatan dan utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 5 Juli 2025: Job Fair di Jogja, Program 3 Juta Rumah, Kampung Nelayan Merah Putih di DIY
- Jadwal Angkutan KSPN Sinar Jaya dari Malioboro ke Pantai parangtritis Bantul dan Pantai Baron di Gunungkidul
- Pengurus di 75 Koperasi Merah Putih Wilayah Bantul Mengikuti Pelatihan
- Jadwal Penerbangan Rute Jogja ke Karimunjawa, Harga Tiket Rp1 Jutaan
- SPMB 2025, Sejumlah SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement