Advertisement
Menyikapi Keluhan Warga, Ini Terobosan Komisi Informasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Guna menjembatani konflik antara masyarakat dan pemerintah desa, khususnya terkait dengan transparansi informasi publik, Komisi Informasi DIY tengah menggodok standar layanan dan prosedur warga desa mencari informasi dan pelayanannya.
Komisioner Bidang Advokasi Edukasi dan Sosialisasi Komisi Informasi DIY Suharnani Listiana mengatakan lembaganya kini tengah membuat standar layanan dan prosedur warga desa mencari informasi dan pelayanannya. Layanan serupa hanya ada di Jatim dan NTB.
Advertisement
"Booklet kami buat sesederhana mungkin. Mei kami akan lakukan sosialisasi ke desa-desa," kata Nanik, sapaan akrabnya, Rabu (18/4/2018).
Menurut Nanik, selama ini banyak desa yang tidak tertarik dengan keberadaan KI. Bahkan sebagian menganggap itu sebagai beban. Padahal informasi berkala seperti penggunaan anggaran wajib disampaikan.
"Masyarakat bisa ajukan keberatan dan disengketakan kalau informasi berkala terkait anggaran keuangan tidak diberikan," kata Nanik.
Itulah sebabnya dia berharap agar seluruh Pemdes memahami dan melaksanakan UU KIP. Apalagi tahun depan setiap desa diwajibkan untuk memiliki pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).
"Dengan PPID di tiap desa, nantinya infomasi cukup dilayani satu pintu. Jangan dianggap ini sebagai boomerang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
Advertisement
Advertisement