Advertisement

Pesan Buya Syafii Maarif soal Pemilu 2019

Fahmi Ahmad Burhan
Rabu, 18 April 2018 - 05:50 WIB
Bhekti Suryani
Pesan Buya Syafii Maarif soal Pemilu 2019 Buya Syafii Maarif (memegang poster) bersama Pantarlih, KPU Sleman dan KPU DIY berfoto setelah melakulan pencocokan dan penelitian (coklit) di rumah Buya Syafii Maarif Jalan Halmahera, Dusun Nogotirto, Desa Trihargo, Gamping, Selasa (17/4/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com SLEMAN- Pantarlih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman dan KPU DIY mendatangi rumah tokoh yang kerap disebut Guru Bangsa Buya Syafii Maarif untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) pada (17/4/2018). Buya berharap Pemilu 2019 tidak diwarnai ujaran kebencian.

Pantarlih, KPU Sleman dan KPU DIY mendatangi rumah Buya Syafii Maarif Selasa (17/4/2018) sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Halmahera, Dusun Nogotirto, Desa Trihargo, Gamping. Buya melakukan coklit dengan mencocokkan beberapa data kependudukan seperti KK dan e-KTP serta mengisi formulir. Setelah itu, stiker sebagai pemilih ditempel oleh Pantarlih di tembok rumah Buya.

Advertisement

"Saya rasa itu suatu proses demokrasi yang perlu dihargai, mari kita jalani dengan baik, dengan komitmen kebangsaan," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah 2000 sampai 2005 itu pada wartawan, Selasa.

Buya mengatakan sebagai warga negara yang baik, dirinya selalu melaksanakan kewajibannya, seperti membayar pajak, dan melaksanakan proses administrasi lainnya. Ia berharap agar pada Pemilu 2019 nanti tidak ada lagi ujaran kebencian yang mewarnai pesta demokrasi. "Untuk pemilu 2019 saya berharap agar stop ujaran kebencian," kata Buya.

Selain itu, untuk Pemilu 2019 buya juga berharap agar tingkat partisipasi pemilih meningkat dan golput menurun. "Saya harap yang golput berkurang, kecewa ya kecewa, tapi demokrasi membutuhkan pengorbanan, supaya partisipasi tinggi, jangan sampai 30 persen yang golput, mudah-mudahan berkurang," katanya.

Pada proses demokrasi, Buya juga menyoroti tidak hanya KPU saja yang harus berperan, tapi juga partai politik yang harus naik kelas. "Partai politik harus bisa melahirkan politisi yang sudah naik kelas, dari politisi jadi negarawan," ujarnya.

Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan mengatakan dalam rangka coklit di tahun ini, pihaknya juga mendatangi beberapa kepala daerah dan tokoh-tokoh masyarakat. "Kami sudah datangi kepala daerah di DIY semuanya, nah ini kami datangi juga tokoh agama seperti Buya [Buya Syafii Maarif] agar memberi efek pada masyarakat supaya meningkatkan partisipasi dalam pemilu," kata Hamdan pada wartawan.

Hamdan mengatakan dalam coklit ini pihaknya menemui warga pemilih untuk mengetahui pemilih yang akan berpartisipasi pada pemilu 2019. "Kalau sudah tidak lagi menjadi warga setempat kita coret, juga kalau ada pemilih pemula yang belum masuk, nanti akan dimasukan," ujarnya.

Menurut Hamdan, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) KPU Pusat pada tahun ini, ditargetkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 77,5%. "Untuk kami (KPU DIY) sendiri, targetnya 80 persen, insyaalloh tercapai," kata Hamdan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement