Advertisement

Fatayat NU Ajak Perempuan Jadi Agen Perubahan dan Wujudkan Islam yang Toleran

Abdul Hamied Razak
Minggu, 29 April 2018 - 15:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Fatayat NU Ajak Perempuan Jadi Agen Perubahan dan Wujudkan Islam yang Toleran Suasana Kegiatan Ikrar Kebangsaan Fatayat NU DIY 2018 di Graha Wana Bhakti Yasa Jogja, Minggu (29/4/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-PW Fatayat NU DIY mengajak semua elemen perempuan se-DIY untuk berikrar mewujudkan Islam yang toleran, moderat, dan berkeadilan. Sudah saatnya kaum perempuan menjadi agen perubahan.

Ketua PW Fatayat DIY Khotimatul Husna mengatakan, untuk mewujudkan Islam yang toleran, moderat dan berkeadilan dibutuhkan sinergi semua pihak. Selama ini Organisasi Fatayat melakukan kerja-kerja advokasi dan program terkait penggembangan ibu dan anak. Meski begitu, kerja-kerja yang dilakukan Fatayat selama ini masih perlu terus ditingkatkan. Terutama diusia yang ke 68 tahun.

Advertisement

"Sudah saatnya semua elemen perempuan se DIY menjadi agen perubahan untuk mewujudkan Islam yang moderat, toleran dan berkeadilan," katanya di sela-sela Ikrar Kebangsaan dan penandatanganan kesepakatan Perempuan DIY 2018 di Graha Wana Bhakti Yasa Jogja, Minggu (29/4/2018).

Menurutnya, semangat ikrar tersebut lahir karena saat ini muncul kelompok yang ingin mengusik keutuhan NKRI. Bahkan akhir-akhir ini muncul kembali kelompok Islam intoleran, melakukan kekerasan terhadap kemanusiaan, khususnya terhadap perempuan. Fatayat NU, katanya, sebagai sayap perempuan muda organisasi NU selalu berjuang dalam garis perjuangan yang sudah ditegaskan ulama dan kiai.

"Fatayat NU tak akan pernah rela kalau NKRI yang sudah didirikan para pejuang ini dipenuhi konflik, kekerasan, dan pertikaian antar sesama. Kami mengajak semua elemen perempuan untuk bersama-sama menjaga bangsa dan negara ini," katanya.

Fatayat mengajak elemen bangsa untuk mempraktikkan ideologi bangsa dalam keseharian berbangsa dan bernegara. Fatayat juga mengajak semua untuk mengedepankan perdamaian dan menjauhi kekerasan dalam berbagai praktik kehidupan.

"Kaum perempuan harus ikut serta menjadi bagian penting dalam solusi kebangsaan. Ini dikarenakan kekerasan dan krisis kebangsaan harus diselesaikan. Perempuan bisa menjadi agen perubahan," ujarnya.

Ketua Panitia Harlah ke-68 PW Fatayat NU DIY Linda Nurfitria Astuti mengatakan sebagai bagian dari Jogja Istimewa, Fatayat juga mengajak masyarakat menggunakan seluruh sumberdaya dan kearifan lokal dalam kerangka Keistimewaan DIY. Ini penting dilakukan untuk memajukan kebudayaan dan kesejahteraan seluruh warga.

"Selain Harlah Fatayat NU, kami juga menggelar pemilihan Duta Santri. Dari 165 peserta yang masuk menjadi finalis sebanyak 20 peserta," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

BGN Ungkap Modus Penyimpangan Dapur MBG

BGN Ungkap Modus Penyimpangan Dapur MBG

News
| Rabu, 08 Oktober 2025, 06:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement