Advertisement
8 Restoran dan Hotel di Jogja Siap Tampung Pengamen Binaan Pemkot

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mulai melakukan penataan terhadap para pengamen jalanan di kawasan Malioboro dan sekitarnya. Sebagai bagian dari program tersebut, beberapa hotel dan restoran di Kota Jogja telah bersedia menampung pengamen binaan Pemkot Jogja untuk menampilkan bakatnya.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menyampaikan upaya tersebut merupakan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menciptakan suasana wisata yang nyaman di Kota Jogja.
Advertisement
“Yang di restoran, di hotel itu sudah ada delapan yang bersedia menerima. Jadi nanti pengamen tidak lagi di jalan atau perempatan, tapi di tempat yang memang disiapkan,” katanya, Selasa (7/10/2025).
Selain itu, menurutnya, Pemkot Jogja juga telah menyiapkan tujuh titik bagi pengamen di kawasan Malioboro. Titik-titik tersebut mulai dari Tugu Pal Putih hingga Titik Nol Kilometer. Menurutnya, titik penempatan pengamen tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan dan estetika di kawasan tersebut.
BACA JUGA
“Di perempatan jalan enggak boleh, itu yang kita relokasi. Jadi nanti ngamen di titik-titik yang sudah kita siapkan, bukan di tengah jalan atau mendatangi orang makan,” katanya.
Dia menuturkan langkah tersebut juga sebagai jawaban dari keluhan wisatawan dan pengusaha hotel yang terganggu dengan aktivitas pengamen di area terbuka.
“Ada hotel yang dekat perempatan, tamunya protes karena ada pengamen dengan lagu yang itu-itu aja. Jadi memang perlu ditata supaya lebih rapi,” katanya.
Sebelumnya, menurut Hasto, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Jogja melakukan kurasi dan pendataan pengamen yang akan direlokasi ke tujuh titik di kawasan Malioboro maupun ke hotel dan restoran tersebut. Sehingga menurut Hasto, pengamen yang akan tampil di sana mampu menunjukkan talentanya dengan optimal.
“Kalau bisa nanti ada kotak donasi, jadi seperti di tempat pertunjukan kecil. Kita ingin tetap ada ruang bagi mereka untuk berekspresi, tapi dengan cara yang lebih tertib,” katanya.
Selain menata pengamen, Pemkot juga terus melakukan penertiban terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) di luar kawasan Malioboro. Hal itu dilakukan untuk
“Sudah kita sweeping dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan assessment,” katanya. (Stefani Yulindriani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Masyarakat Diimbau Konsultasi Dengan PU, Bila Ingin Dirikan Bangunan Berat
- Fisik Pemain PSIM Jogja Terjaga Meski Libur Panjang
- Baru Dibeli 2 Bulan, Motor Warga Lansia di Dlingo Raib Digondol Maling
- Pemkot Uji Coba Malioboro Full Pedestrian, Ini Tujuannya
- Digelar November, Siswa SMA di Gunungkidul Boleh Tidak Ikut TKA
Advertisement
Advertisement