Advertisement

Ini Dia Penyebab Utama Tingginya Angka Gantung Diri di Gunungkidul

Herlambang Jati Kusumo
Minggu, 27 Mei 2018 - 14:20 WIB
Arief Junianto
Ini Dia Penyebab Utama Tingginya Angka Gantung Diri di Gunungkidul Ilustrasi Bunuh Diri

Advertisement


Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—
Yayasan Inti Mata Jiwa (Imaji) menyoroti lemahnya ketahanan jiwa masyarakat, sehingga kasus bunuh diri  masih marak di Gunungkidul bahkan Indonesia.

Advertisement

Relawan Imaji, Wage Dhaksinarga mengungkapkan 80% laporan kasus bunuh diri di Gunungkidul yang diterimanya diakibatkan depresi. Hal ini menunjukkan masyarakat masih perlu meningkatkan ketahanan jiwanya. "Sebenarnya lemahnya ketahanan jiwa hari ini tidak hanya di Gunungkidul saja, tapi juga seluruh Indonesia," ujarnya, Minggu (27/5/2018).

Rentannya ketahanan jiwa ini diakibatkan oleh depresi akibat sejumlah masalah. Sakit menahun, perekonomian lemah serta kemungkinan konflik hati dan internal keluarga menjadi sebagian kecil dari masalah awal pradepresi.

Meski begitu, apapun alasannya bukan menjadi landasan untuk melakukan perbuatan di luar nalar hingga merenggut nyawa sendiri. Wage mencontohkan, ada orang bertahun-tahun harus cuci darah tetapi tetap semangat menjalani hidupnya. Namun ada juga yang baru beberapa hari sakit mata langsung bunuh diri.

"Ketahanan jiwanya ini yang perlu ditingkatkan. Banyak orang tidak bisa mengolah setres dengan baik," katanya
Terkait dengan bunuh diri yang dilakukan seorang pelajar SMK Swasta di Gunungkidul pada Sabtu malam kemarin, relawan LSM yang fokus terhadap kesehatan jiwa ini mengaku ada beberapa faktor penyebabnya.

Di antaranya sistem belajar yang terlampau tinggi, sehingga membuat depresi. Untuk itu pihaknya berharap sekolah bisa menembus psikologis siswa.

Ketua Imaji Joko Yanu Widiasta berharap peran serta semua kalangan, mulai dari Pemkab Gunungkidul, hingga semua pihak yang terkait untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan memahami peristiwa bunuh diri sebagai isu permasalahan kesehatan jiwa masyarakat dalam cara pandang atau kebijakan organisasi.

"Mesti ditingkatkan penjangkauan dan kapasitas layanan kesehatan jiwa sampai dengan tingkat UPTD Puskesmas, RS/Klinik/BP Swasta di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul," kata Joko.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino mengungkapkan penyebab terjadinya bunuh diri beraneka ragam. Adapun yang sering ditemui adalah lantaran sakit-sakitan yang tak kunjung sembuh. “Hal itu membuat korban depresi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement