Advertisement
Penambang Emas di WPR Kalirejo Tak Boleh Pakai Merkuri
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (dua dari kiri) menyerahkan bantuan kepada warga dan Takmir Masjid Nurul Ummah Dusun Plampang I, Senin (28/5 - 2018) malam. Harian Jogja/Beny Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo bersama sejumlah pejabat mengikuti safari tarawih di Majid Nurul Ummah Dusun Plampang I, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Senin (28/5/2018) malam. Dalam kesempatan bertemu warga, Bupati mengingatkan kepada warga, khususnya penambang emas agar tidak menggunakan merkuri saat mencari emas.
"Setelah dijadikan kawasan pertambangan logam emas untuk rakyat, warga jangan memakai merkuri untuk menambang karena berbahaya bagi lingkungan," kata Hasto Wardoyo.
Advertisement
Bupati menyatakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan kawasan tambang emas di wilayah Kalirejo sebagai wilayah pertambangan rakyat (WPR). Penetapan itu berdasarkan usulan dari Pemkab. WPR yang berada di Kalirejo tersebar di Dusun Sangon II, Plampang I, Plampang II, Plampang III, dan Sengir. Area lahan yang diajukan dalam WPR mencakup luasan hingga 75 hektare.
Selain terjun di usaha pertambangan, Hasto juga berharap warga Kalirejo yang memiliki keterampilan untuk ikut menangkap peluang menyusul bakal beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA). Hasto menyarankan agar warga mengikuti pelatihan yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kulonprogo. "Untuk tenaga kerja produktif bisa mengikuti pelatihan di BLK. Jumlah peserta pelatihan bakal terus meningkat hingga 1.800 orang pada 2019 mendatang," katanya.
Kepala Desa Kalirejo, Lana, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Pemkab. Secara khusus Lana meminta agar pemerintah memperbaiki jalan di Dusun Plampang I dan sekitarnya yang digunakan sebagai lalu lintas warga sekaligus penambang. "Kami meminta agar jalan di Desa Kalirejo dan Plampang segera diperbaiki," katanya.
Menurutnya, potensi emas di Kokap mencapai lebih dari 5.887 ton. Ribuan ton emas itu tersebar di wilayah Gunung Kukusan, Desa Hargorejo, sepanjang alur sungai di Dusun Kalibuko, dan Dusun Plampang, Sangon dan Sengir yang merupakan wilayah Desa Kalirejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perjalanan Hidup Brigjen Hendra Kurniawan dan Kasus Hukumnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Bantul Bahas 14 Raperda di Tahun Depan, Termasuk Soal Toko Modern
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Kamis 13 November 2025
- Modal Terbatas, Banyak Koperasi Desa Merah Putih di Sleman Belum Aktif
- Jadwal DAMRI Jogja Semarang Terbaru
- Pemda DIY Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Advertisement





