Advertisement

Musim Mudik Lebaran, CCTV Terminal Giwangan Malah Rusak

Newswire
Senin, 11 Juni 2018 - 20:50 WIB
Bhekti Suryani
Musim Mudik Lebaran, CCTV Terminal Giwangan Malah Rusak Pemudik tiba di Terminal Giwangan, Jumat (8/6/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Musim mudik Lebaran CCTV di Terminal Giwangan Kota Jogja malah mati.

Pengelola Terminal Giwangan Yogyakarta masih membiarkan sarana dan prasarana yang rusak tanpa bisa berbuat banyak, termasuk sejumlah closed circuit television (CCTV) yang mati dan belum dapat diperbaiki hingga sekarang.

Advertisement

"Serah terima aset belum selesai sehingga kami pun tidak bisa berbuat banyak saat ada sarana dan prasarana yang rusak, seperti `closed circuit television' [CCTV]," kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Bekti Zunanta di Jogja, Senin (11/6/2018).

Menurut dia, kerusakan sejumlah CCTV di Terminal Giwangan tersebut sudah berlangsung selama sekitar satu tahun namun perbaikan tidak bisa dilakukan karena pengelolaan Terminal Giwangan sudah diambil alih oleh pemerintah pusat sejak awal tahun lalu meski proses pengambilalihan belum tuntas.

Kamera CCTV tersebut berada di tempat-tempat strategis seperti di jalur kedatangan sehingga pihak terminal harus mengandalkan pengamanan dari petugas keamanan dibantu satuan kepolisian yang rutin melakukan patroli pemantauan.

"Termasuk pada masa Angkutan Lebaran tahun ini, kami pun mengintensifkan pemantauan keamanaan yang dilakukan petugas. Tidak bisa mengandalkan CCTV,katanya.

Bekti menyebut, sudah berkali-kali menyampaikan keluhan mengenai kerusakan sarana dan prasarana di Terminal Giwangan, tetapi belum ada tindak lanjutnya sampai saat ini.

Selain kamera CCTV, sejumlah fasilitas pendukung pelayanan terminal tipe A seperti toilet dan kamar mandi juga menjadi kendala.

Sesuai aturan, fasilitas toilet dan kamar mandi di terminal tipe A seperti Terminal Giwangan tidak boleh dipungut biaya. Namun, pengelola toilet di Terminal Giwangan diserahkan ke pihak ketiga sehingga tetap ada biaya yang dipungut.

Selain itu, bus yang masuk ke terminal juga belum dipungut retribusi karena belum ada dasar hukumnya. Namun, berbagai kegiatan seperti pengecekan bus sebelum meningglkan terminal tetap kami lakukan secara rutin. Pelayanan diupayakan sebaik mungkin, kata Bekti.

Sedangkan selama masa Angkutan Lebaran 2018, terjadi kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan pada akhir pekan lalu, baik penumpang yang datang maupun diberangkatkan.

Pada Sabtu (9/6/2018) jumlah penumpang yang datang mencapai 14.651 orang dan naik menjadi 19.209 penumpang pada Minggu (10/6/2018), sedangkan penumpang yang diberangkatkan pada Sabtu (9/6/2018) mencapai 16.580 orang dan pada Minggu (10/6/2018) tercatat sebanyak 16.860 orang.

"Pada awal pekan ini, jumlah penumpang turun tetapi diperkirakan akan mengalami kenaikan kembali menjelang Lebaran dan puncaknya pada H-2 Lebaran dengan 20.000 penumpang," katanya.

Sedangkan untuk angkutan kereta api di Daerah Operasi 6 Yogyakarta pada Senin (11/6/2018) jumlah penumpang kereta api jarak jauh mengalami kenaikan sebesar 154 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu dari 10.613 penumpang menjadi 16.390 penumpang tahun ini.

Peningkatan terbanyak terjadi untuk kereta kelas eksekutif dengan kenaikan sebesar 183 persen dibanding tahun lalu yaitu sebanyak 3.783 penumpang dari 2.066 penumpang pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Serapan Anggaran Rendah, BGN Ngotot Minta Tambahan Rp100 Triliun untuk MBG

News
| Rabu, 07 Mei 2025, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement