STTNAS Diskusikan Hidrogen Fuel Dan Renewable Energy Sebagai Energi Masa Depan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Hidrogen merupakan bahan bakar yang sempurna. Berjumlah melimpah, sangat efisien, dan tidak menghasilkan emisi saat digunakan dalam sel bahan bakar. Tidak beracun, dapat diproduksi dari sumber daya terbarukan, dan bukan gas rumah kaca.
Kepala Program Vokasi STTNAS Yogyakarta, Tugino mengungkapkan banyak studi mencatat bahwa hidrogen mungkin satu-satunya bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan negara pada minyak asing sekaligus mengurangi gas rumah kaca secara signifikan.
Advertisement
Perkembangan teknologi fuel cell dewasa ini telah mendorong peningkatan penggunaan hidrogen sebagai media penyimpan energi (energy carrier) dalam skala besar (hydrogen economy).
"Hidrogen merupakan media penyimpan energi yang ideal bila dibangkitkan dari sumber energi terbarukan, dan penghubung dalam rantai energi yang berkelanjutan dan bebas emisi dari awal hingga akhir," jelasnya, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (11/6/2018).
Penggunaan hidrogen sebagai energi dalam skala besar, hanya mungkin, jika tersedia infrastruktur yang meliputi produksi, penyimpanan, transportasi, dan pengguna akhir yang handal, aman, memadai, dan ekonomis. Saat ini produksi hidrogen dengan teknologi reformasi dari energi fosil merupakan solusi terbaik bagi Indonesia yang memiliki potensi gas alam yang melimpah.
Hidrogen selanjutnya disimpan dan didistribusikan dalam bentuk gas dalam tabung yang dikompresi dengan memperhatikan standar yang direkomendasikan untuk hidrogen.
Dalam menghadapi era revolusi energi tersebut maka di Program Vokasi STTNAS menyelenggarakan seminar dengan tema Hidrogen fuel dan renewable Energy sebagai Energi masa depan.
"Seminar ini dimaksudkan untuk membekali Mahasiswa di program Vokasi agar siap menghadapi tantangan di era revolusi energi dalam pemakian hidrogen dan renewable energi apabila telah lulus nantinya," jelasnya.
Para pembicara seminar diantaranya yaitu Subardi, yang merupakan pakar Hidrogen yang saat ini sebagai Dosen Vokasi STTNAS alumni dari National Dong Hwa University NDHU Taiwan, Aris Warsita pakar Biomass yang juga dosen vokasi Sttnas alumni dari USM malaysia serta Tugino yang menyampaikan judul seminar Energi Matahari dan Aplikasinya.
Tugino menambahkan pendidikan vokasi (sebelumnya dikenal dengan predikat program Diploma) STTNAS Yogyakarta dengan prodi Teknik Elektro dan Teknik Mesin bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi tenaga ahli/ profesional yang menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi maupun seni budaya sebagai upaya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, peradaban masyarakat dan juga sekaligus memperkaya kebudayaan nasional.
Lulusan Program Vokasi STTNAS Teknik Elektro dan Teknik Mesin diarahkan untuk menguasai kemampuan dalam bidang kerja tertentu sehingga dapat langsung diserap sebagai tenaga kerja di industri/ swasta, lembaga pemerintahan atau berwiraswasta secara mandiri.
Inti pengajaran pada program pendidikan vokasi lebih mengutamakan keterampilan dan keahlian dibandingkan dengan kuliah teori. Untuk mendukung Program vokasi tersebut, program Vokasi beberapa kali mengadakan workshop, seminar dan pelatihan untuk memberikan pembekalan kepada Dosen, mahasiswa dan Karyawan program Vokasi dengan materi untuk Pengembangan Modul pembelajaran dan praktikum.
"Hal ini dilakukan membantu bagi lulusan program Vokasi untuk dapat menyesuaikan kebutuhan di Industri dan perusahaan yang dimana banyak menggunakan sistem kontrol di industri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement