Advertisement

Banyak Guru SMK Tak Menguasai Kearsipan Digital

Sunartono
Kamis, 28 Juni 2018 - 14:10 WIB
Laila Rochmatin
Banyak Guru SMK Tak Menguasai Kearsipan Digital Foto ilustrasi. - Solopos/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Meski telah memasuki era digital tetapi kearsipan digital belum dianggap sebagai program penting di kalangan pendidikan menengah dan tinggi. Bahkan pemahaman guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terutama di Jurusan Administrasi Perkantoran tidak menguasai kearsipan digital.

Pakar Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutirman menjelaskan, pembelajaran kearsipan digital yang dimaksud adalah membahas arsip. Namun istilah itu tidak populer, sangat jarang pada forum ilmiah di Indonesia membahas arsip karena dianggap tidak penting.

"Bahkan [arsip] dianggap sampah, sehingga dijual kiloan dan hasilnya hanya untuk membeli gorengan," ucapnya dalam Pidato Ilmiah Dies Natalis ke-7 Fakultas Ekonomi UNY, Kamis (28/6/2018).

Ia menilai pembelajaran kearsipan atau administrasi perkantoran di SMK dan perguruan tinggi selama ini lebih banyak pada materi pengelolaan arsip secara manual. Porsi materi pengelolaan arsip secara digital masih sangat sedikit. Terutama, SMK, Tirman menyorot rendahnya pemahaman guru Administrasi Perkantoran di SMK terhadap materi kearsipan digital.

Pria yang telah meneliti tentang kearsipan digital di SMK ini mengatakan, kurikulum otomatisasi tata kelola perkantoran (OTKP) atau dikenal administrasi perkantoran, pada mata pelajaran kearsipan terdiri atas 20 kompetensi dasar dan hanya ada satu kompetensi dasar yang membahas kearsipan digital.

"Berdasarkan penelitian yang saya lakukan pada 2016 lalu, sebagian besar guru [jurusan administrasi perkantoran] di SMK belum menguasai materi kearsipan digital, sehingga mereka mengalami kesulitan ketika harus mengajarkan kepada peserta didiknya," kata dia.

Tirman menegaskan, pembelajaran kearsipan digital mutlak dibutuhkan di era revolusi industri 4.0. Karena diperlukan ketersediaan arsip berisi informasi secara cepat dan tepat yang tidak dapat dilakukan dengan cara manual. Sehingga keterampilan mengelola kearsipan secara digital sangat diperlukan sebagai upaya menjawab tantangan zaman.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan perlunya dilakukan revisi terhadap kurikulum administrasi perkantoran, utamanya SMK yang hanya menempatkan porsi sedikit kearsipan digital. "Pengelolaan arsip pada era sekarang harus sesuai dengan tuntutan revolusi industri 4.0 yaitu berbasis digital," jelasnya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diduga Ditembak, Kepala Keamanan Dewan Kepresidenan Libya Abdul Ghani Tewas di Tripoli

News
| Selasa, 13 Mei 2025, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Penutupan Wisata Taman Nasional Manusela Diperpanjang

Wisata
| Minggu, 11 Mei 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement