Advertisement

Di Sleman, Wahana Kesejahteraan Sosial Mampu Kurangi Angka Kemiskinan

Fahmi Ahmad Burhan
Jum'at, 27 Juli 2018 - 13:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Di Sleman, Wahana Kesejahteraan Sosial Mampu Kurangi Angka Kemiskinan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) memberikan kartu debit BNI 46 untuk bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial di Jl. Purwomartani, Kalasan, Sleman, beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/Gigih M.Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANKabupaten Sleman memiliki 41 Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) yang tersebar di 11 kecamatan. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman, Sri Murni Rahayu, mengatakan jajarannya akan terus mengembangkan keberadaan WKSBM di Sleman. Tujuan adanya WKSBM yaitu untuk mengurangi tingkat kemiskinan dengan pengelolaan secara swadaya dari masyarakat untuk masyarakat. Saat ini di Sleman sudah ada 41 WKSBM yang tersebar di 11 kecamatan. "Harapannya WKSBM tidak hanya ada di 11 kecamatan saja, tapi bisa dikembangkan di enam kecamatan lainnya," kata Sri Murni Rahayu, Kamis (26/7/2018).

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial No. 42/HUK/2004, WKSBM adalah sistem kerja sama antar Keperangkatan Pelayanan Sosial (KPS) di akar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya. "WKSBM ini cocok untuk Kabupaten Sleman karena selain untuk menurunkan angka kemiskinan, juga mempererat rasa sosial masyarakat," katanya.

Advertisement

Tahun ini Pemkab Sleman menargetkan ada penurunan angka kemiskinan sebesar 8%. Salah satu upayanya yaitu melalui WKSBM. Pada 2018 WKSBM perwakilan Sleman kembali menjadi juara setelah tahun lalu juga menjadi juara. Tahun ini WKSBM Dharma Sembada di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan menjadi juara pertama di tingkat provinsi.

Ketua WKSBM Dharma Sembada, Arifin Nurhamzah, mengatakan salah satu hal yang menarik dari WKSBM Dharma Sembada yaitu kondisi masyarakat yang beragam membuat adanya WKSBM tidak hanya mengurangi kemiskinan tetapi juga sebagai upaya sosial dan gotong-royong di antara keberagaman. "Ada yang muslim ada yang nonmuslim, semuanya bahu membahu membantu lewat WKSBM," kata Arifin.

Menurutnya, selama setahun pendapatan dari donatur bisa mencapai Rp9,6 juta. Bantuan itu dibagikan kepada warga penerima, baik untuk pendidikan kepada siswa yang membutuhkan, kepada warga disabilitas, serta kepada lansia. "Ada juga bantuan usaha untuk usaha kecil, usaha bubur, jenang, tambal ban dan usaha lainnya," kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement