Advertisement
Fakultas Farmasi-IMM Farmasi UAD Gandeng Warga Desa Purwosari Optimalkan Tanaman Lokal
Advertisement
KULONPROGO—Fakultas Farmasi UAD yang diwakili oleh Dr. apt.Hari Susanti, M.Si dan apt. Ginanjar Zukhruf Saputri, M.Sc kembali melakukan pendampingan di Dusun Nogosari, Desa Purwosari, Girimulyo, Kulonprogo.
Program yang diusung kali ini berkaitan dengan Optimalisasi Tanaman Obat Lokal dalam Penguatan Kesehatan.
Advertisement
Lurah Purwosari, Sri Murtini menyambut baik kegiatan yang dibawa oleh Fakultas Farmasi tersebut. Dia menyampaikan bahwa program yang diajukan di tahun ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang sudah terlaksana oleh tim PPK Ormawa IMM Farmasi UAD pada 2024 lalu.
Dia sangat men-support kegiatan pendampingan desa. Dukungan mitra desa diwujudkan dalam adanya kolaborasi pengelolaan Healthy Garden Center (HGC) yang berada di Tanah Kas Desa dan dikelola oleh warga dusun sekitar.
“Adanya inisiasi HGC bersama tim IMM Farmasi UAD diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan warga di area Nogosari dan sekitarnya,” kata Sri Murtini.
Kepala Dusun Nogosari, Kamidi dalam sambutannya juga menguatkan harapan masyarakat. “Ke depan hasil tanaman lokal diupayakan untuk peningkatan ekonomi maupun kesehatan masyarakat sekitar,” ucap dia.
Pestisida Nabati
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dilakukan pada periode Januari 2025, dengan materi pertama yang disampaikan oleh Dr. apt.Hari Susanti, M.Si berkaitan dengan keamanan pestisida dan strategi pemanfaatan pestisida nabati.
Dia menyebutkan bahwa dalam pengelolaan HGC dibutuhkan perhatian dalam kesehatan lingkungan maupun kesehatan pada warga sekitar. Oleh karena itu pemanfaatan pestisida nabati dinilai berpeluang untuk dioptimalkan.
Pestisida nabati yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya diharapkan dapat berkhasiat untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman khususnya di HGC Nogosari, Purwosari.
Sementara itu, Ketua Pengelola HGC Nogosari, Didik menyebutkan bahwa informasi tersebut sangat bermanfaat untuk warga khususnya tim pengelola HGC. Sejauh ini kegiatan HGC telah dilakukan, mulai dari penanaman tanaman sayur hingga panen.
Beberapa tanaman sayur yang dikembangkan dalam HGC di antaranya adalah tanaman cabai, terong, tomat, kankung, bayam dan beberapa tanaman lainnya. “Adanya edukasi ini diharapkan meningkatkan kapasitas warga dan tim pengelola HGC.”
Apt. Ginanjar Zukhruf Saputri, M.Sc selaku tim pelaksana pengabdian pada masyarakat, turut mendampingi kegiatan focus group discussion (FGD) dalam sesi berikutnya.
Bersama Dr.apt.Hari Susanti dan tim HGC serta beberapa tokoh masyakarat, dia mendiskusikan potensi potensi yang dapat dioptimalkan di Nogosari.
Dalam forum tersebut, disepakati bahwa selain mengoptimalkan tanaman sayur akan dilakukan optimalisasi tanaman obat seperti sereh dan jahe.
Tanaman obat tersebut memiliki potensi yang besar dalam inovasi olahan sediaan minuman kesehatan. Hal ini diharapkan mampu mengangkat nilai ekonomi produk lokal desa serta memberikan dampak kesehatan bagi warga sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Uang hingga Tas dan Jam Tangan Saat Geledah Rumah Politikus Nasdem Ahmad Ali
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Enam Pelajar DIY Siap Harumkan Nama Indonesia di Ajang Youth Summit ASEAN
- Tak Ada Kenaikan Nilai Jual Beli Objek Pajak PBB P2 di Sleman pada 2025
- Pemkab Kulonprogo Siapkan Program Strategis Mendukung Pembangunan Nasional
- Jadwal Kereta Bandara dari Stasiun Tugu ke YIA Keberangkatan Hari Ini, Selasa 4 Februari 2025
- KAI Daop 6 Jogja Ubah Sarana KA Bogowonto dan Senja Utama Solo
Advertisement
Advertisement