Advertisement
Tahanan Polsek Ngaglik yang Kabur Ditangkap saat Jualan Kaligrafi di Lombok Barat
Kedua tahanan yang kabur kedua dan ketiga dari kiri diamankan di Polsek Ngaglik pada Senin (30/7/2018). - Harian Jogja/Irwan A. Syambudi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Dua tahanan Polsek Ngaglik yang kabur pada akhir Juni lalu akhirnya tertangkap. Pelarian keduanya terhenti di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTT).
Kapolsek Ngaglik Kompol Danang Kuntadi mengatakan penangkapan keduanya dilakukan pada Kamis (26/7/2018) sekitar pukul 12.30 WIT. Tim Opsnal gabungan Unit Reskrim Polsek Ngaglik dan Resmob Satreskrim Polres Lombok Barat mengkap keduanya di Perum Bumi Harapan Permai Jalan Venus Raya Blok C No.67 Desa Telaga Waru, Labu Api, Lombok Barat.
Dua tahanan warga Tegalrejo, Kota Jogja atas nama Eko Prasetyo, 26, dan Nanang Bagus, 22, itu membobol teralis fentilasi ruang tahanan sebelum kabur. Mereka kemudian dijemput seseorang lalu menggunakan angkutan umum untuk kabur.
Advertisement
"Mereka singgah di Temanggung, lalu lewat Semarang, singgah di Solo, naik bus lewat Surabaya, Denpasar, kemudian Lombok Barat," jelasnya, Senin (30/7/2018).
Dalam pelarian tersebut mereka dibantu oleh keluarga dan seorang teman yang telah ditahan. Teman korban pun sudah diamankan dan sedang dalam proses penyelidikan. Sementara barang bukti tiga gergaji besi dan teralis yang telah dipotong diamankan sebagai barang bukti.
BACA JUGA
Kini kedua tahanan kasus pencurian itu pun terancam hukuman dengan perkara baru. "Kasus pencurian dan kasus perusakan ruang tahan serta melarikan diri dari ruang tahanan sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP atau 406 dan pasal 223 KUHP," kata Danang.
Salah seorang yang kabur, Nanang berkilah alasannya kabur dari ruang tahanan karena takut dipenjara. Oleh karena itu bersama Eko, ia kemudian merencanakan untuk kabur dari tahanan dengan modus menggergaji teralis. Dengan berbekal gergaji besi yang diselundupkan temannya melalui roti saat membesuk, ia berhasil membobol teralis ventilasi ruang tahanan.
Dalam beraksi, keduanya mengelabui petugas saat rekan-rekannya mengaji, sehingga bunyi gergaji tersamar. Dan untuk mengergaji seluruh teralis keduanya membutuhkan waktu cukup lama. "Selama tiga pekan," kata Nanang.
Setelah berhasil membobol teralis dan kabur, ia kemudian melarikan diri ke luar pulau tempatnya di Lombok Barat. Selama dua pekan di Lombok Barat ia mengaku bekerja sebagai sales kaligrafi. "Saya ke Lombok ketemu kenalan, di sana [Lombok Barat] saya bekerja sebagai sales," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Merauke, Tak Berpotensi Tsunami
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



