Advertisement

Jumlah Dosen Sakit Naik, UGM Deklarasikan Jadi Health Promoting University

I Ketut Sawitra Mustika
Selasa, 28 Agustus 2018 - 17:10 WIB
Laila Rochmatin
Jumlah Dosen Sakit Naik,  UGM Deklarasikan Jadi Health Promoting University Logo UGM. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Universitas Gadjah Mada (UGM) mendeklarasikan diri sebagai Health Promoting University, yakni kampus yang sehat, yang mampu membuat civitas academica berperilaku hidup sehat. Deklarasi perlu dilakukan, sebab jumlah dosen dan tenaga pendidik UGM yang meninggal sebelum pensiun cenderung meningkat.

Deklarasi Health Promoting University dilakukan dengan penandatangananoleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UGM dan Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Profesor Ova Emilia.

Advertisement

Penandatanganan deklarasi dilakukan saat penyelenggaraan seminar bertajuk Healthy Lifestyle for Healthy Staffs and Students, Selasa (28/8/2018), di Auditorium FK-KMK UGM.

Pembicara kunci pada seminar Healthy Lifestyle for Healthy Staffs and Students, Profesor Yayi Suryo Prabandari mengatakan Health Promoting University secara sederhana berarti kampus yang mempromosikan kesehatan. Sehat didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, yang berarti tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan.

Sementara universitas sehat, kata Yayi, merupakan pendekatan kesehatan secara holistik pada setting universitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan masyarakat.

Universitas sehat diperlukan oleh UGM karena beberapa alasan, yakni jumlah dosen dan tenaga pendidik yang sakit dan kemudian meninggal sebelum pensiun naik dari tahun ke tahun. Beberapa mahasiswa juga sakit dan meninggal selama masa studi dan sebagian mahasiswa di salah satu prodi tidak dapat magang karena tidak lolos tes kesehatan.

"Lulusan tidak terserap di tempat kerja karena tidak lolos tes kesehatan. [Alasan lain] universitas adalah panutan dari masyarakat dan diharapkan menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas, baik, humanis serta produktif," kata Yayi.

Ova Emilia mengatakan sehat merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan. Kesehatan tidak tepat ditempatkan sebagai prioritas akhir. Menganggap kesehatan adalah hal penting setelah didera sakit adalah hal yang kurang tepat.

Agar kebugaran mahasiswa tetap terjaga, Ova menyarankan mereka harus dites kebugaran menjelang semester baru dimulai. Hal ini sudah dilakukan di beberapa universitas. Sementara untuk dosen dan karyawan UGM berusia di atas 40 tahun sudah diberikan fasilitas general check up secara gratis setahun sekali. "Gimana mau berprestasi kalau enggak sehat,” kata Ova.

Ketua Panitia seminar Healthy Lifestyle for Healthy Staffs and Students Supriyati mengatakan pada 2008 lalu, UGM telah mendeklarasikan diri sebagai kampus bebas asap rokok. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk perlindungan perokok pasif dari paparan asap rokok orang lain dan sebagai upaya terbentuknya lingkungan yang mendukung untuk tidak merokok.

Selain itu UGM, ujar Supriyati, telah berupaya memberikan fasilitas kepada civitas academica untuk beraktivitas fisik dengan lebih baik, yaitu dengan tersedianya sepeda yang bisa digunakan secara gratis. "Setiap Jumat pagi, civitas academica UGM juga secara rutin senam pagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik

News
| Jum'at, 18 Juli 2025, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement