Advertisement

Bawaslu Sleman Ajak Media Jadi Pengawas Partisipatif

Kusnul Isti Qomah/Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 01 Oktober 2018 - 17:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Bawaslu Sleman Ajak Media Jadi Pengawas Partisipatif Kunjungan Bawaslu Sleman ke Griya Harian Jogja, Jogja, Senin (1/10/2018). - Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sleman berkomitmen untuk menjamin jalannya pemilihan umum yang lancar tanpa pelanggaran. Untuk mewujudkan hal itu, bawaslu Sleman pun mengajak media massa ikut berperan aktif menjadi pengawas partisipatif.

Ketua Bawaslu Sleman Abdul Karim Mustofa mengatakan, Bawaslu menilai menjalin hubungan baik dengan media massa merupakan hal yang penting. "Kami ingin mengajak media massa, dalam hal ini Harian Jogja menjadi media partner kami dalam proses tahapan Pemilu 2019 di sisi pengawasan. Media [Harian Jogja] bisa menjadi pengawas partisipatif untuk memberitakan hal-hal yang sifatnya pencegahan," ujar dia ketika berkunjung ke Griya Harian Jogja, Jogja, Senin (1/10).

Advertisement

Ia menyebutkan, pemberitaan di Harian Jogja menjadi semangat untuk melakukan pencegahan.

Komisioner Bawaslu Sleman Divisi Hukum, Data, dan Informasi Arjuna Al Ichsan Siregar mengungkapkan, masa kampanye sudah dimulai dan pemberitaan di media sosial luar biasa. Oleh karena itu, dirasa perlu menggandeng media massa unutk mendukung tujuan Bawaslu Sleman dalam mewujudkan Pemilu yang lancar. "Initinya, bagaimana bersama-sama mengawasi pemilu agar ke depan benar-benar menjunjung integritas."

Dibertakan sebelumnya, Sleman dipetakan sebagai wilayah yang paling rawan dalam Pemilu 2019. Bawaslu Sleman mengaku hal yang paling diantisipasi yaitu faktor keamanan.

Abdul Karim Mustofa mengatakan, pemetaan kerawanan pemilu di Sleman mengacu dari Pilkada 2015 sampai saat ini. Sementara pihaknya mengaku, dengan melihat kondisi Sleman saat ini, yang perlu diantisipasi yaitu faktor keamanan. "Apalagi ditambah akhir-akhir ini muncul kasus demo, juga kasus terorisme, itu yang perlu diantisipasi," kata Karim pada Jumat (28/9/2018).

Menurut Karim, dengan muculnya Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) bukan malah menjadikan rasa khawatir bagi masyarakat. Namun, hal tersebut harus disikapi dengan antisipasi.

"Kita ratusan kali mengirimi surat-surat ke berbagai lapisan masyarakat, sebagai bentuk antisipasi, mulai dari Polri-TNI, ASN, agar netral dalam Pemilu 2019," jelasnya.

Menindaklanjuti pemetaan IKP, Karim mengaku pihaknya belum melakukan pemetaan serupa pada tiap-tiap kecamatan. Selain faktor keamanan, yang juga diantisipasi oleh Bawaslu Sleman yaitu faktor administrasi juga Alat Peraga Kampanye (APK). "Kita akan awasi, jangan sampai dari pemasangan APK ini menimbulkan gesekan," katanya.

Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono mengatakan, sebagai media Harian Jogja akan berusaha seobjektif dan seindependen mungkin ketika meliput berita mengenai pemilu. "Kami akan menyajikan informasi yang berimbang. Kami harus memiliki jarak dan kedekatan yang sama dengan parpol. Untuk kebijakan redaksional akan memberi porsi yang sama. Jadi tidak pilih kasih," ujar dia.

Anton mengatakan, Harian Jogja berkomitmen untuk menjadi media yang ikut serta mewujudkan jalannya pemilihan umum yang fair tanpa kecurangan. "Kalau ada pelanggaran, tentu kami akan menyajikan informasi yang berimbang dan memenuhi etika jurnalistik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Akhirnya, Museum Louvre Dibuka Kembali

Akhirnya, Museum Louvre Dibuka Kembali

News
| Rabu, 22 Oktober 2025, 21:07 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement