Advertisement
Proyek Infrastruktur Program Bedah Menoreh Target Rampung 2023

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menargetkan program infrastruktur Bedah Menoreh rampung pada 2023. Hal itu diperkirakan tercapai apabila semua tahapan di semua pihak terkait berjalan dengan lancar dan pembangunan konstruksi fisik bisa dimulai pada 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Gusdi Hartono, saat ditemui Rabu (24/10/2018) mengungkapkan sebagai program kolaborasi antara Pemda DIY dan Pemkab Kulonprogo, program ini membutuhkan tahapan dan alokasi dana dari kedua belah pihak.
Advertisement
Hingga saat ini proyek ini sudah sampai pada tahap studi kelayakan (feasibility study/FS), dilanjutkan tahapan detail engineering design (DED) menggunakan dana sekitar Rp1 miliar. Selanjutnya tahapan ini akan disusul pengadaan tanah.
Pengadaan tanah dibutuhkan karena ruas jalan Bedah Menoreh diharapkan memiliki lebar sekitar 14 meter dengan memanfaatkan jalan provinsi dan jalan kabupaten yang terkoneksi dengan belasan objek wisata di kawasan Perbukitan Menoreh. "Belum semua jalan kabupaten lebarnya 14 meter, ada yang masih tujuh meter, dan untuk mewujudkannya membutuhkan pembebasan lahan," kata dia, Rabu.
Selain lebar jalan mencapai 14 meter, ruas jalan yang menjadi jalur Bedah Menoreh juga harus memiliki konstruksi yang disesuaikan dengan konstruksi kelas jalan provinsi. Pembangunan dan peningkatan jalan akan dilakukan secara paralel namun bertahap.
Ia menyebutkan, baik Pemkab maupun Pemda DIY sama-sama mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Bedah Menoreh. Saat ini, misalnya, untuk melanjutkan peningkatan jalan provinsi di jalur Bedah Menoreh pada 2018, Pemda DIY mengalokasikan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk peningkatan jalan Tegalsari – Klepu sepanjang tiga kilometer.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kulonprogo, Nurcahyo Wibowo, mengatakan APBD 2018 Kulonprogo mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk mendukung Bedah Menoreh. Dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan badan jalan dengan lebar sekitar tujuh meter di sejumlah titik dan ditargetkan selesai tahun ini.
Selain itu dana pembangunan jalan akan diusulkan pula menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) pada 2019. Danais ini diharapkan termasuk untuk membiayai pembangunan jembatan sepanjang lebih kurang 80 meter yang membentang di Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, salah satu sisi jalur Prangkokan – Ngori, dengan rincian pengerasan dan pengaspalan jalan Rp16 miliar dan pembangunan jembatan Rp20 miliar.
Ruas Prangkokan–Ngori yang dibangun memiliki panjang sekitar 2,3 kilometer. Pembangunan ruas tersebut beserta jembatan sedianya diselesaikan tiga tahun anggaran. “Untuk pembebasan tanah sudah selesai dilakukan di tahun anggaran 2018 dengan anggaran Rp14 miliar. Untuk pengerjaan dilakukan tahun ini dan 2019,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 2 Kalurahan Gunungkidul Belum Bisa Cairkan Dana Desa Termin Kedua
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Selasa 16 September 2025
- Libur Panjang Berdampak Kenaikan 28 Persen Wisatawan di Sleman
- Kota Jogja Bahas Raperda Penyelenggaraan Keolahragaan
- Pemadaman Listrik Selasa 16 September 2025: Kalasan, Wonosari hingga Bantul
Advertisement
Advertisement