Advertisement
Kinerja Guru di Gunungkidul Bakal Diawasi Lebih Ketat

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Munculnya wacana Pemerintah pusat untuk merencanakan program pemantauan absensi guru secara online yang langsung terhubung dengan aplikasi di pemerintah pusat, disambut baik oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Gunungkidul.
Kepala Disdikpora, Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan jika wacana itu diterapkan awal 2019 atau saat mulai ajaran baru dinilai efektif. Meski begitu ia mengatakan pemantauan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebenarnya sudah dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul melalui aplikasi Mobsi.
Advertisement
“Gunungkidul kan sudah punya Mobsi, ini aplikasi juga sangat membantu sekali. Kalau akan ada aplikasi lain dari pemerintah pusat tentu kami siap,” kata Bahron, Selasa (27/11/2018).
Menurut Bahron sebenarnya aplikasi yang digagas pemerintah pusat hampir sama dengan fungsi Mobsi yang ada di Gunungkidul untuk memantau kinerja pegawai.
Dengan adanya sejumlah program pengawasan ini, diharapkan Bahron bukan dijadikan beban. Melainkan justru cambuk untuk meningkatkan kualitas kinerja dan pemenuhan kewajiban lainnya.
“Saya kira temen-temen [guru] sudah banyak yang sadar akan kewajibannya, ya meski ada sedikit tapi bisa teratasi. Pemantauan dari pemerintah daerah dan pusat memang sangat dierlukan di era ini, segala kemudahan yang diberikan tentu harus diimbangi dengan tingkat kinerja yang baik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement